Bomber Supersonik AS Dekati Korut, Kim Jong Un Ancam Kirim Nuklir

3 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Korea Utara (Korut) melontarkan peringatan keras kepada Amerika Serikat (AS). Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Komunikasi Kementerian Pertahanan Nasional DPRK, yang merupakan nama resmi Korut.

Dalam pernyataannya, Korut mengatakan AS dan pasukan bawahannya semakin gencar melakukan provokasi militer. Mereka mengutip keberadaan pesawat pengebom strategis B-1B di atas Semenanjung Korea pada hari Kamis dan uji coba rudal balistik antariksa Minuteman 3 di Pangkalan Angkatan Luar Angkasa Vandenberg sehari sebelumnya.

"Tindakan militer AS yang demikian jelas menunjukkan ambisi supremasi yang tak berubah-ubah dari pemerintahan AS saat ini untuk memperoleh keunggulan kekuatan yang luar biasa melalui pemeliharaan dan pembaruan kemampuan militer yang mampu melancarkan serangan nuklir ke negara dan kawasan mana pun di dunia tanpa peringatan sebelumnya," kata Pyongyang, dikutip dari Newsweek, Senin (24/2/2025).

Negara pimpinan Kim Jong Un itu kemudian menyebutkan bahwa kesombongan 'khas Yankee' Washington dan logika standar ganda yang tidak tahu malu dan seperti gangster dari AS merupakan cara yang tidak akan pernah berhasil melemahkan Korut, utamanya dalam pengembangan nuklir.

"Kekuatan nuklir DPRK adalah cara untuk pertahanan yang sah guna menjaga kedaulatan nasional dan keamanan kawasan. Solusi DPRK terhadap ancaman militer dan tantangan terhadap keamanan yang ditimbulkan oleh AS jelas dan konsisten," tambahnya.

"DPRK akan melawan ancaman strategis AS dan musuh-musuh lainnya dengan cara-cara strategis dan melanjutkan kegiatan militer yang bertanggung jawab untuk mengendalikan dan mengelola lingkungan keamanan yang tidak stabil di semenanjung Korea dengan pencegahan yang kuat."

Pyongyang telah lama mengutip kerja sama pertahanan antara AS dan Korea Selatan, termasuk latihan bersama, sebagai kekuatan destabilisasi yang membenarkan program nuklir dan rudal balistiknya. Federasi Ilmuwan Amerika memperkirakan bahwa Korut telah mengembangkan sekitar 50 hulu ledak nuklir 2006.

Washington dan Seoul telah membentuk aliansi di bawah perjanjian pertahanan bersama dan 28.500 personel militer AS ditempatkan di Korea Selatan untuk mencegah agresi dari Korut. Kedua sekutu tersebut telah sering melakukan latihan militer gabungan.

Militer AS baru-baru ini menyebut akan terus melakukan latihan bersama mitranya dari Korea Selatan dan Jepang karena ketegangan terus berlanjut di Semenanjung Korea. Gedung Putih mengatakan Presiden AS Donald Trump berkomitmen untuk mencapai tujuan denuklirisasinya dengan 'kombinasi antara ketangguhan dan diplomasi'.

Selain itu, AS di bawah Trump juga menegaskan kembali komitmennya untuk denuklirisasi Korut. Januari lalu, Gedung Putih menjelaskan bahwa Trump akan tetap mendorong hal tersebut, dengan kedekatannya dengan Kim Jong Un akan digunakan sebagai kekuatan negosiasi antara kedua negara.

"Presiden Trump memiliki hubungan yang baik dengan Kim Jong Un, dan perpaduan antara ketangguhan dan diplomasinya menghasilkan komitmen tingkat pemimpin pertama untuk denuklirisasi menyeluruh," ujar Gedung Putih saat itu.


(luc/luc)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Kim Jong Un Kritik Kerjasama Militer AS, Korea & Jepang

Next Article Dunia Makin Kacau Balau, Giliran Korut Ikut-ikutan Ancam Tembak Nuklir

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|