Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah terpantau melemah hari ini, Jumat (28/2/2025). Rupiah terpantau anjlok 0,79% di angka Rp16.575/US$ pada pukul 11:11 WIB hari ini, Jumat (27/02/2025), melansir dari Refinitiv. Pada perdagangan hari Kamis, 27 Februari 2025, Rupiah ditutup di Rp16.445 per dolar AS.
Merespons pelemahan Rupiah itu, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menegaskan, saat ini cadangan gula pemerintah mencukupi. Dia pun mengimbau masyarakat tidak khawatir dengan ketersediaan gula yang ada.
Sebagai catatan, pemerintah telah mengeluarkan perintah impor 200.000 ton gula mentah untuk diolah jadi gula konsumsi. Gula impor ini akan dijadikan untuk memperkuat stok cadangan pangan pemerintah (CPP).
"Di lelang harga gula Rp14.500 per kg, lelang gula dalam negeri. Kemudian dijual Rp17.500 per kg. Kita masih sama-sama menjaga harga di tingkat petani. Jadi yang dikhawatirkan (terkait pelemahan rupiah) itu kan kalau mengimpor harga gula di petani jatuh, gitu kan?," katanya kepada wartawan di Jakarta, Jumat (28/2/2025).
"Nah hari ini kita mau sampaikan harga gula di luar juga tinggi. Jadi, nggak ada...maksudnya harga di petaninya juga harusnya tetap, nggak kurang," sambungnya.
Saat ini, jelasnya, stok gula yang ada di gudang-gudang harus didorong keluar. Sambil menunggu musim giling di bulan April/ Mei 2025 nanti.
"Tolong di-note, kita punya cadangan pangan gula cukup. Jadi nggak usah khawatir persediaan. Gila stoknya tinggi, 4,4 bulan," ucapnya.
"Kita juga perlu menambah stok sekitar 2-3 minggu, kurang lebih 200.000 ton. Karena 1 bulan kita perlu 230-250 ribu ton. Jadi, (impor gula) hanya untuk menambah cadangan pangan saja," kata Arief.
Bergantung Pasokan Gula Impor
Seperti diketahui, Indonesia masih mengandalkan pasokan gula impor, baik untuk konsumsi maupun industri. Meski pemerintah sebelumnya menegaskan tidak akan membuka keran impor gula tahun ini.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, sepanjang Januari-September 2024, Indonesia mengimpor gula mencapai 3,66 juta ton, senilai US$2,15 miliar atau setara Rp33,61 triliun.
Sumber utama impor gula Indonesia adalah Brasil dengan porsi 2,13 juta ton, senilai US$1,23 miliar.
Disusul Thailand dengan porsi 0,92 juta ton, senilai US$552,43 juta. Dan Australia dengan porsi 0,50 juta ton, senilai US$283,51 juta.
Sementara itu, sepanjang tahun 2023, Indonesia mengimpor 5,069 juta ton gula, senilai US$2,88 miliar. Atau setara Rp44,33 triliun (menggunakan kurs 29 Desember 2023 = Rp15.395).
(dce/dce)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Zulhas Heran Harga Gula di Sumut Lebih Mahal Dari Daerah Lain
Next Article Fantastis! Termasuk Beras, RI Impor 3 Sembako Utama Mepet Rp83 Triliun