Jakarta, CNBC Indonesia - Menjelang bulan Ramadhan, Badan Pusat Statistik (BPS) mewanti-wanti akan potensi kenaikan harga sejumlah komoditas pangan, terutama telur ayam ras dan daging ayam ras.
Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar mengungkapkan bahwa lonjakan permintaan selama bulan puasa dan menjelang Hari Raya Idul Fitri biasanya memicu kenaikan harga, khususnya untuk bahan pangan yang digunakan dalam persiapan makanan khas Ramadhan dan Idul Fitri.
"Telur ayam ras dan daging ayam ras perlu diwaspadai karena sebentar lagi kita akan memasuki bulan Ramadhan. Telur biasanya digunakan untuk membuat kue-kue, yang mulai banyak diproduksi saat Ramadan," kata Amalia dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah di kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Jakarta, Selasa (4/2/2025).
BPS mencatat, rata-rata harga telur ayam ras secara nasional pada minggu kelima Januari 2025 telah berada di atas Harga Acuan Penjualan (HAP), yaitu Rp31.322 per kg. Adapun HAP untuk telur ayam ras ditetapkan sebesar Rp30.000 per kg.
Amalia menyampaikan bahwa kenaikan ini terjadi di 59,17% wilayah Indonesia, dengan harga tertinggi ditemukan di Kabupaten Kepulauan Anambas, Sumatera, yang mencapai Rp42.000 per kg. Di Pulau Jawa, harga rata-rata telur ayam ras adalah Rp27.972 per kg, dengan Kepulauan Seribu mencatat harga tertinggi sebesar Rp31.714 per kg. Sementara itu, di luar Pulau Jawa dan Sumatera, rata-rata harga telur ayam ras mencapai Rp34.470 per kg, bahkan menembus Rp100.000 per kg di Kabupaten Mamberamo Tengah.
Kemudian untuk daging ayam ras, dia menyebut harga daging ayam ras secara nasional saat ini masih di bawah HAP yang sebesar Rp40.000 per kg, rata-rata harga sudah mencapai Rp38.768 per kg pada minggu kelima Januari 2025. Kenaikan harga ini terjadi di 53,06% wilayah Indonesia.
Di Pulau Sumatera, harga rata-rata daging ayam ras adalah Rp35.196 per kg, dengan harga tertinggi di Kabupaten Rokan Hulu sebesar Rp47.000 per kg. Di Pulau Jawa, harga rata-rata mencapai Rp35.392 per kg, dengan Kepulauan Seribu mencatat harga tertinggi sebesar Rp49.238 per kg. Sementara itu, di luar Pulau Jawa dan Sumatera, rata-rata harga daging ayam ras sudah mencapai Rp42.790 per kg, dengan beberapa wilayah di Papua seperti Kabupaten Intan Jaya dan Pegunungan Bintang mencatat harga hingga Rp100.000 per kg.
Foto: Harga telur ayam berada di angka Rp30.000 per kg di Pasar Jaya Gondangdia, Jakarta Pusat hari ini, Kamis (15/2/2024). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
Harga telur ayam berada di angka Rp30.000 per kg di Pasar Jaya Gondangdia, Jakarta Pusat hari ini, Kamis (15/2/2024). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
Selain telur dan daging ayam, BPS juga mencatat kenaikan signifikan pada harga cabai merah dan cabai rawit. Rata-rata harga cabai merah nasional mencapai Rp53.621 per kg, mendekati HAP sebesar Rp55.000 per kg. Kenaikan harga cabai merah terjadi di 86,67% wilayah Indonesia, dengan harga tertinggi di Kabupaten Nduga mencapai Rp180.000 per kg.
Sementara itu, harga cabai rawit secara nasional sudah jauh melampaui HAP. Rata-rata harga cabai rawit mencapai Rp69.163 per kg, di atas HAP atas yang ditetapkan sebesar Rp57.000 per kg. Di Pulau Jawa, rata-rata harga cabai rawit mencapai Rp73.266 per kg, dengan Jakarta Utara mencatat harga tertinggi Rp105.714 per kg. Di luar Pulau Jawa dan Sumatera, harga tertinggi tercatat di Kabupaten Nduga, Papua, yang mencapai Rp180.000 per kg.
BPS juga mencatat tren kenaikan harga minyak goreng yang terjadi di 62,5% wilayah Indonesia. Meski belum ada data rinci terkait angka pastinya, kenaikan ini menambah daftar komoditas yang harus diwaspadai menjelang bulan puasa.
Lebih lanjut, menurut Amalia, beberapa komoditas pangan memberikan andil signifikan terhadap inflasi Januari 2025. Cabai rawit memberikan andil inflasi sebesar 0,11%, diikuti oleh beras (0,09%), telur ayam ras (0,07%), dan daging ayam ras (0,06%). Meskipun andil inflasi cabai merah hanya 0,02%, kenaikan harganya cukup tajam.
"Kita juga perlu mewaspadai beras, meskipun (dalam waktu dekat) produksinya akan tinggi dan harga diharapkan stabil, permintaan menjelang puasa dan lebaran tetap bisa mendorong kenaikan harga. Begitu juga dengan bawang putih dan bawang merah," tambah dia.
"Dengan demikian, komoditas-komoditas seperti telur ayam ras, daging ayam ras, cabai merah, cabai rawit, dan minyak goreng adalah komoditas yang perlu kita waspadai dalam waktu beberapa minggu ke depan. Utamanya menjelang puasa," pungkasnya.
(wur)
Saksikan video di bawah ini:
Video: BPS Catat Indonesia Alami Deflasi 0,76 (mtm) di Januari 2025
Next Article Resmi Berlaku! Termasuk Daging Ayam, Ini Daftar Produk Wajib Halal