Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan rencana investasi perusahaan Vietnam dalam pengembangan peternakan sapi perah di Indonesia terus menunjukkan perkembangan positif.
Saat ini, proses investasi masih berlangsung, dengan rencana kedatangan sang pemilik atau owner perusahaan pada awal tahun 2025, untuk membahas lebih lanjut terkait investasi tersebut.
"Oh iya, sementara berproses. Sudah dua, tiga kali mereka (pihak perusahaan Vietnam) datang. Terakhir, nanti owner-nya yang akan datang, mudah-mudahan Januari atau Februari," kata Amran saat ditemui di kantornya, Senin (30/12/2024).
Adapun rencana investasi ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memenuhi kebutuhan susu nasional dan mendukung program swasembada susu. Pemerintah telah menjalin kerja sama dengan TH Group, sebuah perusahaan besar asal Vietnam, yang berencana mengembangkan peternakan sapi perah berskala besar di beberapa lokasi strategis di Indonesia.
Amran memenuhi panggilan Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis sore, 31 Oktober 2024 lalu. Dalam pertemuan tersebut, Amran melaporkan mengenai upaya memenuhi kebutuhan susu nasional melalui kemudahan impor sapi perah yang rencananya akan dilakukan perusahaan investasi asal Vietnam pada 2025 mendatang,
Amran menyampaikan bahwa investor Vietnam telah tertarik untuk membangun peternakan sapi perah berskala besar di Indonesia.
"Kami terus berupaya mempermudah proses agar mereka tertarik berinvestasi di Indonesia," kata Amran dalam keterangan tertulisnya, dikutip Senin (30/12/2024).
Menurutnya, impor sapi ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mencapai swasembada daging dan susu melalui pengadaan sapi indukan dari luar negeri. Rencana ini juga menawarkan peluang bagi pengusaha lokal dan internasional untuk berkontribusi dalam program makan bergizi gratis yang menjadi salah satu agenda prioritas pemerintah saat ini.
Pemerintah telah menyiapkan lahan di tiga lokasi sebagai tempat pembangunan peternakan sapi perah. Tiga tempat yang dimaksud adalah Sulawesi Tengah, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan.
"Kami sudah meninjau Poso bersama perusahaan TH Group. Di sana ada lahan seluas 12 ribu hektare, sementara di Sulawesi Selatan ada 30 ribu hektare dan di Kalimantan Tengah 50 ribu hektare," jelasnya.
TH Group merupakan perusahaan besar asal Vietnam berencana mengembangkan industri pembibitan sapi, budidaya ternak, pemenuhan pakan berkualitas, distribusi, pengolahan, serta peningkatan kapasitas peternak lokal.
Investasi dari Vietnam ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman (MoU) di bidang pertanian yang ditandatangani pada 19 Mei 2024 lalu. Amran menambahkan, impor sapi indukan sangat penting untuk mempercepat ketersediaan susu dalam program yang dicanangkan Presiden Prabowo. Mengandalkan sapi indukan yang sudah ada akan membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai swasembada.
"Rencana investasi dari Vietnam dengan pengadaan sekitar 250 ribu ekor sapi ini akan berdampak besar bagi kepentingan nasional," pungkasnya.
(hoi/hoi)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Taksi Online Vietnam Mengaspal di RI, Ini Istimewanya!
Next Article Demi Program Makan Gratis Prabowo, RI Impor 1 Juta Sapi Hingga 2029