Kawasan jembatan kleringan. - Instagram/@sutrisnokh.
Harianjogja.com, JOGJA—Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja mencatat kekuatan struktur Jembatan Kleringan atau Jembatan Kewek hanya berkisar 10-20%. Bus Pariwisata akan dilarang melintas agar tidak memperparah kondisi jembatan tersebut.
Wali Kota Jogja Hasto Wardoyo menuturkan kondisi struktur jembatan tersebut terus mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir. Saat ini menurutnya kondisi stuktur jembatan tersebut mencapai 10-20%. Kondisi tersebut menurutnya dapat membayakan pengguna jalan, ketika kendaraan dengan kapasitas yang berat masih melintas di sana.
Agar tidak memperparah kondisi tersebut, Pemkot Jogja akan melarang bus pariwisata yang tidak berkepentingan melintas di sana. “Kita akan kurangi bus-bus yang tidak menginap atau tidak menuju hotel,” katanya, Rabu (19/11/2025).
Dia menilai kebijakan tersebut perlu dilakukan, mengingat Jembatan Kleringan selama ini digunakan sebagai salah satu akses yang banyak dilintasi kendaraan untuk masuk ke kawasan Malioboro. Pihaknya telah memetakan beberapa rute lain yang dapat digunakan pengendara bus pariwisata untuk dapat menjangkau kawasan Malioboro.
“Kalau hanya membawa penumpang ke Malioboro, dari arah timur tidak saya perkenankan lewat Tugu. Saya minta lewat Kridosono kemudian parkir di Menara Kopi,” katanya.
Pembatasan kendaraan besar di jembatan tersebut diperkirakan mulai diterapkan pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Saat ini sedang dimatangkan kesiapan teknis utnuk pembatasan tersebut.
Pada 2026, Pemkot Jogja berencana untuk melakukan perbaikan struktur jembatan tersebut. Meski begitu, masih memetakan alokasi anggaran yang dapat digunakan untuk perbaikan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


















































