Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa terhitung selama 2 bulan terakhir, produksi minyak terangkut (lifting) dalam negeri kembali meningkat, dan telah mencapai 600 ribu barel per hari (bph).
"Kami juga laporan kepada teman-teman bahwa lifting kita 2 bulan terakhir, lifting kita 2 bulan terakhir ini sudah naik di angka 600 ribu barel per day, 2 bulan terakhir ya," jelas Bahlil dalam Konferensi Pers di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (3/1/2025).
Bahlil mengatakan, kondisi produksi minyak ini menunjukkan perbaikan dari sebelumnya produksi minyak harian dalam negeri hanya mencapai 575 ribu bph.
"Jadi waktu saya masuk di bulan Agustus (2024), kemudian kita melakukan beberapa perubahan. September (2024) itu kita melakukan penyesuaian, itu produksi kita per hari itu kurang lebih sekitar 575 ribu (bph) sampai 580 ribu barel per day lebih," katanya.
Dengan begitu, dia berharap lonjakan signifikan tersebut bisa menjadi angin segar bagi Indonesia untuk terus optimistis meningkatkan jumlah produksi minyak dalam negeri.
"Karena target APBN kita di 2025 itu sebesar 605 ribu barel per day. Tapi kami yakin ini akan tercapai karena lifting kita kan turun terus Karena target APBN dengan realisasi kan hampir tidak pernah tercapai," imbuhnya.
Dia juga akan terus mendorong para Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk melakukan inovasi dalam meningkatkan jumlah lifting minyak di Tanah Air.
"Karena itu kita melakukan reform berbagai langkah-langkah yang saling menguntungkan antara K3S dengan pemerintah. Termasuk pembagian pada pembagian hasil apakah dia Gross Split atau Cost Recovery. Kita cari jalan tengahnya agar teman-teman K3S bisa meningkatkan produksi," tandasnya.
Berdasarkan data Kementerian ESDM, produksi minyak per 28 Desember 2024 tercatat sebesar 601.910 barel per hari (bph), masih di bawah target 2024 sebesar 635 ribu bph.
Namun per 1 Januari 2025, produksi minyak RI tercatat menurun lagi menjadi 574.868 bph, masih lebih rendah dari target lifting pada 2025 sebesar 605 ribu bph, atau tepatnya 604.765 bph.
Berbanding terbalik dengan produksi gas bumi dalam negeri. Kementerian ESDM mencatat, per 28 Desember 2024, produksi gas RI sudah melampaui target yakni sebesar 7.050 MMSCFD dari target yang ditetapkan untuk tahun 2024 sebesar 5.785 MMSCFD.
Sementara produksi gas per 1 Januari 2025 tercatat mencapai 6.835 MMSCFD, lebih tinggi dari target produksi gas di 2025 yang sebesar 5.628 MMSCFD.
(wia)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Bangun Pabrik LPG 2 Juta Ton Demi Tekan Impor, RI Sudah Siap?
Next Article Bahlil Punya Firasat, Produksi Minyak RI Takkan Sampai 600 Ribu Barel