Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan asuransi digital PT Asuransi Digital Bersama Tbk (YOII) resmi mencatatkan perdana sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) (listing) pada Rabu, (8/1/2025). Dalam pencatatan ini, YOII mencapai harga Auto Reject Atas (ARA).
Diketahui, YOII melakukan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) dengan menawarkan saham sebanyak sebanyak 412.087.500 lembar saham atau mewakili maksimal 12,03% dari jumlah seluruh modal ditempatkan.
Adapun harga yang dipatok pada penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) sebesar Rp100. Artinya, perseroan berhasil menerima dana segar sebanyak-banyaknya sebesar Rp41,20 miliar.
Dalam pembukaan perdagangan hari ini, YOII membukukan harga Rp129 per helai. Ia mengalami kenaikan mencapai 29% saat pembukaan perdagangan hari ini.
Direktur Utama PT Asuransi Digital Bersama Tbk (YOII) Adi Wibowo Adisaputro mengatakan, pihaknya optimis awal tahun 2025 ini menjadi waktu yang tepat untuk melenggang di Pasar Bursa Indonesia. Ia berharap YOII dapat memberi dampak positif bagi industri keuangan Nasional dan industri asuransi khusunya melalaui IPO.
Menurut Adi IPO menjadi momen penting bagi Perseroan yang telah bertransformasi dari bisnis asuransi konvensional menjadi digital. Kini, Perseroan memiliki akses keuangan dan jejaring bisnis yang terbuka lebar, sehingga perusahaan dapat mengoptimalkan peluang pasar yang bertumbuh cepat khususnya untuk melengkapi kebutuhan pelaku usaha dan masyarakat agar lebih efektif dan efisien.
"Apalagi seluruh dana yang diperoleh dari hasil penjualan saham yang ditawarkan melalui Penawaran Umum Perdana Saham ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka memperkuat struktur permodalan Perseroan," kata Adi dalam seremoni pencatatan saham di Gedung BEI, Jakarta.
Adi menyampaikan, sekitar 80% akan dipergunakan untuk biaya marketing untuk mendukung strategi usaha, distribusi produk, dan Brand Awareness Perseroan, dan sisanya sekitar 20% akan dipergunakan untuk pengembangan aplikasi (insurance wallet).
Selain itu, pihaknya juga akan menggunakan sisa dana tersebut untuk mengembangkan infrastruktur penunjang seperti Data Center, Web Hosting, System Security, dan penggunaan AI, serta pengembangan sumber daya manusia dimana di dalamnya terdapat biaya perekrutan karyawan baru untuk Information Technology, Teknis, dan Operasional.
(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Awan Gelap Ekonom Menghantui, Bisnis Asuransi Seberapa Prospek?
Next Article Asuransi Gaya Hidup Mau IPO, Harga Saham Rp100-Rp110 per Saham