Debut Perdana di Bursa, Saham Hero Global (HGII) Melesat 22%

14 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten energi baru terbarukan (EBT) PT Hero Global Investment Tbk (HGII) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, (9/1/2025). Pada Penawaran Umum Perdana Saham ini, saham HGII bergerak di zona hijau.

Saat pembukaan, perusahaan ini mencatatkan harga Rp244 per lembar saham. HGII naik sebanyak 22% di pembukaan sesi pertama hari ini.

Perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO) dengan melepas 1.300.000.000 lembar saham biasa atau 20% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO total 6.500.000.000 saham.

HGII menetapkan harga IPO sebesar Rp200 per saham. Dengan begitu, perusahaan ini berhasil meraup dana IPO sebesar Rp260 miliar.

Presiden Direktur PT Hero Global Investment Tbk, Robin Sunyoto mengatakan, pencatatan secara resmi HGII sejalan dengan komitmen dan target pemerintah menuju karbon netral (net zero emission) pada 2060. Komitmen HGII dalam melakukan ekspansi bisnis energi ramah lingkungan juga sejalan dengan pemerintah untuk akselerasi energi baru terbarukan.

"Dana dari IPO HGII akan digunakan untuk ekspansi pembangkit EBT. HGII menargetkan untuk memiliki dan mengelola pembangkit EBT dengan total kapasitas 100 MW pada 2031," kata Robin saat seremoni pencatatan saham perdana di BEI.

Lebih rinci, ia menjelaskan bahwa sana IPO HGII sebesar Rp260 miliar akan digunakan untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) berkapasitas 25 megawatt (MW) dan pembangkit listrik tenaga minihidro (PLTM) kapasitas 10 MW yang keduanya berlokasi di Sumatra Utara.

Rencananya, PLTA 25 MW diestimasi mulai konstruksi tahun 2025, sedangkan PLTM 10 MW diestimasi mulai konstruksi tahun 2026. Kedua pembangkit hidro tersebut ditargetkan dapat beroperasi secara komersial pada 2028. Secara keseluruhan HGII akan membangun pembangkit hidro dengan total kapasitas 58 MW dan pembangkit EBT jenis lainnya yaitu biomassa (8 MW), biogas (6 MW), dan surya (10 MW) dalam 6 tahun ke depan.

Setelah IPO, Shikoku Electric Power Company, Inc. ("Yonden") melalui anak usahanya yaitu SEP International Netherlands B.V. ("SEPI") akan mengakuisisi 25% saham HGII. Hal ini tertuang dalam perjanjian jual beli saham bersyarat (Conditional Sale and Puchase Agreement/CSPA) yang telah ditandatangani akhir tahun 2024 lalu.

"Dengan bergabungnya Yonden, maka komposisi saham HGII menjadi 55% dimiliki para pendiri perseroan sebagai pengendali, Yonden 25% lalu publik 20%," ungkapnya.

Sebagai informasi, Yonden merupakan perusahaan yang tercatat di Tokyo Stock Exchange. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 1951 dengan bisnis inti penyedia listrik yang membangkitkan dan menjual listrik di wilayah Shikoku, Jepang.

Adapun Yonden memiliki total aset sebesar ¥1,629,054 juta atau sekitar Rp167 triliun dan operating revenue sebesar¥787,403 Juta atau sekitar Rp81 triliun.


(fsd/fsd)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Cari Modal Kerja, BRRC Incar Dana Rp61,2 M Lewat IPO

Next Article BEI Belum Capai Target IPO 2024, Tolak 30% Pengajuan Calon Emiten

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|