FOTO Internasional
Reuters, CNBC Indonesia
15 January 2025 08:55

Tim penyidik KPK Korea Selatan bentrok fisik dan saling dorong dengan pasukan pengamanan presiden saat mencoba menangkap Presiden Yoon Suk Yeol pada Rabu (15/1/2025) pagi waktu setempat. (AP Photo/Lee Jin-man)

Dilansir AFP, penyidik yang tiba sejak dini hari untuk menjalankan surat perintah penangkapan Yoon kembali dihalangi oleh pengawal presiden. Saksi mata melaporkan, tim gabungan penyidik dan polisi mencoba masuk ke kompleks kediaman Yoon, tetapi dihadang oleh petugas keamanan. (AP Photo/Lee Jin-man)

Menurut laporan media Korea Selatan Yonhap, penyidik terlibat keributan saat mencoba memaksa masuk ke kediaman Yoon. Selain aksi saling dorong, terjadi baku pukul di depan rumah Yoon. Akibat keributan ini, satu orang terluka dan sudah dievakuasi oleh petugas pemadam kebakaran. (REUTERS/Tyrone Siu)

Selain melalui gerbang depan, tim penyidik juga mencoba masuk ke kediaman Presiden Yoon melalui jalur bukit di dekat rumahnya. (AP Photo/Lee Jin-man)

Jalan utama di depan rumah Yoon ditutup sepenuhnya dengan barikade bus polisi. Sementara itu, sekitar 6.000 pendukung garis keras Yoon berkumpul di luar untuk mencegah penangkapan. (REUTERS/Tyrone Siu)

Ini adalah upaya kedua tim penyidik Korea Selatan menangkap Yoon setelah penetapan darurat militer pada Desember lalu atas tuduhan penyalahgunaan kekuasaan. Jika surat perintah penangkapan berhasil dijalankan, Yoon akan menjadi presiden Korea Selatan pertama yang ditangkap saat masih menjabat. (REUTERS/Tyrone Siu)

Tim hukum Yoon Suk Yeol menyatakan bahwa surat perintah penangkapan tersebut ilegal. Kepala staf Yoon juga telah meminta agar upaya penangkapan dihentikan. Sebelumnya, sidang perdana pemakzulan Yoon di Mahkamah Konstitusi pada Selasa (14/1) siang hanya berlangsung empat menit karena Yoon tidak hadir. (REUTERS/Kim Hong-Ji)