Harianjogja.com, JOGJA—Disiplin dan pembentukan karakter dinilai menjadi fondasi utama keberhasilan, baik dalam dunia pers maupun industri manufaktur. Pandangan tersebut mengemuka dalam dialog antara Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) DIY Hudono dan pengusaha nasional Adit Setiawan di Yogyakarta, Rabu (24/12/2025.
Ketua PWI DIY periode 2025–2030, Hudono, menegaskan profesionalisme wartawan merupakan pilar kebebasan pers yang bertanggung jawab. Di tengah derasnya arus informasi digital, pers dituntut tetap berimbang, beretika, dan menjunjung nilai budaya agar kepercayaan publik tetap terjaga.
Pandangan serupa disampaikan Adit Setiawan, pemilik PT Indonesia Plafon Semesta (Indofon). Ia menilai disiplin yang ditempa sejak dini, termasuk saat berdinas di militer, menjadi modal utama dalam membangun usaha manufaktur nasional yang berkelanjutan dan dipercaya pasar.
Kesamaan nilai antara dunia pers dan industri tersebut menunjukkan bahwa karakter disiplin tidak hanya membentuk individu profesional, tetapi juga memperkuat ekosistem pers yang sehat serta industri nasional yang tangguh dan berdaya saing.
Hudono menyatakan bahwa PWI memiliki peran strategis dalam menjaga kualitas produk jurnalistik agar tetap profesional, berimbang, dan menjunjung tinggi etika serta nilai budaya masyarakat.
“Jika profesionalisme jurnalistik terjaga, maka masyarakatlah yang akan menikmati hasilnya. Kebebasan pers harus dijalankan secara bertanggung jawab,” kata Hudono dikutip Minggu (28/12/2025).
Ia menilai penguatan organisasi PWI menjadi kebutuhan mendesak di tengah tantangan masifnya media digital dan derasnya arus informasi. Untuk mewujudkan pers yang sehat dan bertanggungjawab, diperlukan dukungan berbagai pihak, termasuk dunia usaha, agar ekosistem pers tetap kuat dan berintegritas.
Adit Setiawan dalam kesempatan membagikan kisah perjalanan hidup dan usahanya yang berangkat dari pembentukan karakter sejak dini. Menurutnya jiwa wirausaha telah tumbuh sejak kecil, ketika ia kerap mengikuti orang tuanya berdagang. Pengalaman tersebut membentuk kemampuannya membaca peluang, menyusun strategi penjualan, dan menilai prospek sebuah usaha.
Perjalanan hidup Adit juga ditempa oleh pengalaman berdinas di militer yang mengajarkan disiplin tinggi yang kemudian menjadi bekal utama dalam menjalankan bisnis. Ia pun mengambil keputusan besar dengan mengundurkan diri dari TNI demi fokus membangun usaha.
“Dalam menjalankan usaha, disiplin sangat menentukan berkembang atau tidaknya bisnis. Disiplin menepati janji, disiplin dalam pembayaran kewajiban, serta disiplin dalam pengiriman produk tepat waktu. Dari situlah kepercayaan dibangun,” katanya.
Ia mulai merintis bisnis plafon PVC pada 2018. Momentum penting datang saat rekonstruksi pascagempa Lombok, Nusa Tenggara Barat. Melalui sistem E-Katalog pemerintah, produk Indofon dengan cepat dikenal para kontraktor proyek pemerintah dan digunakan secara luas dalam pembangunan kembali gedung-gedung publik, mulai dari perkantoran, sekolah, rumah sakit, kantor kepolisian, hingga Rumah Sakit Internasional Mandalika dan kawasan Sirkuit Mandalika.
Plafon PVC dipilih karena dinilai lebih aman saat gempa. Materialnya ringan, tidak mengandung asbes maupun timbal, sehingga meminimalkan risiko cedera jika terjadi bencana. Keunggulan ini sejalan dengan kebijakan pemerintah terkait standar bangunan tahan gempa, sehingga permintaan pasar terus meningkat.
Dari proyek rekonstruksi Lombok dengan nilai ratusan miliar rupiah tersebut, Adit memperoleh keuntungan signifikan yang kemudian diinvestasikan kembali. Pada 2019, ia membangun pabrik plafon PVC pertama di Bogor dengan nilai investasi sekitar Rp20 miliar, seluruhnya berasal dari hasil usaha tanpa pinjaman pihak lain.
Pada pertengahan 2022 Adit melakukan soft opening pabrik baru di kawasan industri Tuksono, Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pabrik tersebut dibangun untuk meningkatkan kapasitas produksi yang kini mencapai rata-rata 54 truk pengiriman per bulan. “Seluruh dana investasi berasal murni dari pendapatan usaha,” ujarnya.
Sinergi nilai disiplin antara pers dan dunia usaha diharapkan mampu memperkuat profesionalisme jurnalistik sekaligus mendorong pertumbuhan industri nasional yang berintegritas dan berkelanjutan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

















































