Diskon Transportasi Akhir Tahun Dongkrak Mobilitas, Penumpang Kereta Capai 1,09 Juta Orang

2 hours ago 6

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pemerintah menggenjot stimulus ekonomi pada akhir 2025 melalui diskon transportasi massal, percepatan bantuan sosial, dan relaksasi pembiayaan UMKM. Langkah ini ditempuh untuk menjaga daya beli masyarakat sekaligus menopang perputaran ekonomi selama libur akhir tahun.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, stimulus diberikan melalui diskon tiket kereta api hingga 30 persen pada periode 22 Desember hingga 10 Januari. "Hingga 26 Desember, realisasi penumpang mencapai 1.093.231 orang dengan realisasi anggaran 83,36 persen dari target 70 persen,” ujar Airlangga saat meninjau persiapan Work From Anywhere di Pondok Indah Mall 1, Jakarta, Jumat (26/12/2025).

Selain kereta api, pemerintah memberikan diskon angkutan laut Pelni sebesar 20 persen pada periode 17 Desember hingga 10 Januari. Program tersebut menargetkan 405.881 penumpang dengan realisasi hingga 26 Desember mencapai 273.674 orang atau 67,4 persen senilai Rp17,2 miliar.

Stimulus juga menyasar sektor penyeberangan melalui diskon ASDP sebesar 19 persen. Hingga 26 Desember, realisasi tercatat 89.982 unit kendaraan dan 235.556 penumpang atau sekitar 18 persen.

Di sektor penerbangan, pemerintah memberikan diskon tiket pesawat sebesar 13–14 persen. Kebijakan ini diasumsikan mendorong mobilitas hingga 3.598.590 penumpang selama periode libur akhir tahun.

Selain stimulus transportasi, pemerintah mempercepat penyaluran bantuan sosial untuk menjaga konsumsi rumah tangga. BLT Kesera disalurkan kepada 29.912.362 keluarga penerima manfaat, disesuaikan dari target awal 35,05 juta keluarga.

Airlangga mengatakan penyaluran BLT Kesera dibatasi hingga 29 Desember 2025. “Realisasi BLT Kesera memiliki batas waktu penyaluran hingga 29 Desember 2025,” katanya.

Pemerintah juga menyalurkan bantuan langsung tunai bencana bagi warga terdampak banjir dan longsor di Sumatra. Bantuan sebesar Rp8 juta per keluarga diberikan untuk pengisian rumah dan pemulihan ekonomi.

Santunan bagi keluarga korban meninggal dunia ditetapkan sebesar Rp15 juta, sementara korban luka berat menerima Rp5 juta. Pemerintah turut menyalurkan bantuan logistik berupa beras 10 kilogram per bulan, uang lauk pauk Rp300.000 hingga Rp450.000, serta uang tunggu hunian sebesar Rp600.000.

Untuk menjaga keberlangsungan usaha, pemerintah memberikan relaksasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) pascabencana. Seluruh KUR UMKM di Sumatra Utara, Aceh, dan Sumatra Barat dimoratorium pembayaran bunga dan cicilan.

Airlangga mengatakan pemerintah juga menyiapkan skema khusus bagi debitur KUR baru. "Untuk debitur KUR baru pada periode 1 Januari 2026 sampai 31 Desember 2027, tingkat suku bunga ditetapkan 0 persen pada 2026,” ujarnya.

Skema bunga KUR selanjutnya naik menjadi 3 persen pada 2027 dan kembali ke 6 persen pada 2028. Pemerintah melakukan monitoring untuk memastikan percepatan pemulihan ekonomi di daerah terdampak.

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|