DPR Bantah Isu Target Ekonomi 8% Bikin Rapat Sama Sri Mulyani Batal

5 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Ekonomi dan Keuangan Adies Kadir membantah isu yang beredar rapat Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dengan Komisi XI DPR batal pada awal pekan ini akibat perbedaan pandangan tentang target pertumbuhan ekonomi 8%.

"Enggak-enggak, itu isu, itu isu saja, tidak ada dibatalkan. Yang strategi 8% itu kan?" kata Adies saat ditemui seusai Rapat Paripurna DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (6/3/2025)

Sebagaimana diketahui, rapat antara Sri Mulyani dengan para anggota dewan yang menjadi mitra kerjanya di Komisi XI DPR itu telah terjadwal pada Senin (3/5/2025) pukul 10.00 WIB dan 14.00 WIB. Pada saat itu, Sri Mulyani beserta jajarannya sudah datang di DPR, namun beberapa saat kemudian ia kembali menaiki mobilnya dan meninggalkan Kompleks Parlemen.

Kepadal CNBC Indonesia, Ketua Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun mengkonfirmasi agenda rapat kerja atau raker dengan Sri Mulyani dan Menteri PPN/Bappenas Rachmat Pambudy itu batal keseluruhan saat itu. Namun, ia enggan menjelaskan alasannya. Begitu juga dengan Sekertaris Jenderal Kemenkeu Heru Pambudi yang ditemui seusai mengantar Sri Mulyani ke mobilnya.

Seperti biasanya, Heru saat itu enggan berhenti untuk memberikan penjelasan saat ditanyai para wartawan. Ketika ditanya tentang alasan agenda rapat batal, ia hanya berulang kali menjawab "waduh", sambil berjalan ke arah lift depan Gedung Nusantara II DPR, setelah mobil Sri Mulyani beserta rombongan meninggalkan Kompleks Parlemen.

Setelah momen itu, tersiar kabar keesokan harinya rapat batal karena masalah tidak adanya kesepakatan terkait angka-angka target pertumbuhan ekonomi 8% sampai dengan 2029. Pihak Kemenkeu disebut-sebut lebih ingin realistis ekonomi Indonesia hanya bisa tumbuh 5%.

Menurut Adies, seluruh pihak yang ada di pemerintah sebetulnya menyadari bahwa Indonesia memiliki kapasitas ekonomi untuk bisa mencapai target pertumbuhan hingga 8%, meskipun tekanan ketidakpastian ekonomi tengah tinggi, khususnya secara global.

"Kan saya sudah bolak balik statement ekonomi kita, Indonesia, saat ini cukup kuat untuk mencapai itu 8%. Itu kan dicita-citakan pada 2029," tegas Adies.

Ia pun memastikan, efisiensi anggaran yang dilakukan Prabowo bersama Sri Mulyani terhadap belanja kementerian atau lembaga (K/L) juga tidak akan banyak mempengaruhi pertumbuhan ekonomi ke depan, terlebih pemerintah baru bekerja beberapa bulan ini.

"Tidak mungkin tiba-tiba langsung bisa ditanyakan bagaimana, padahal mereka kan baru mulai bekerja, pemotongan kan baru. Kita beri kesempatan lah ini 3 bulan sampai 4 bulan. 6 bulan lah kita beri kesempatan ini kementerian," tutur Adies.


(haa/haa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Strategi Kemenkeu Optimalkan APBN Untuk Dorong Perekonomian

Next Article Video: Sri Mulyani Masuk Kabinet Prabowo, Pelaku Usaha Happy

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|