DPR soal RUU TNI: Yang Masa Lalu Traumatis, Pasti Kontra

1 day ago 2

8000 Hoki Online Data Situs situs Slots Gacor Japan Terkini Gampang Lancar Win Full Terus

hokikilat.com Top Platform situs Slot Gacor Indonesia Terbaik Gampang Win Terus

1000hoki.com Data Login website Slot Gacor China Terbaru Mudah Scatter Full Setiap Hari

5000 Hoki Online Login website Slots Maxwin Cambodia Terbaru Sering Lancar Jackpot Full Terus

7000hoki Situs web Slot Gacor Myanmar Terbaik Sering Lancar Menang Banyak

9000hoki.com List Platform web Slot Maxwin Thailand Terpercaya Mudah Jackpot Full Banyak

Data games Slots Maxwin Terkini Sering Win Setiap Hari

Idagent138 Akun Slot Gacor Terpercaya

Luckygaming138 Id Slot Anti Rungkat Online

Adugaming Akun Slot Maxwin Online

kiss69 login Akun Slot Terbaik

Agent188 Daftar Id Slot Anti Rungkat

Moto128 Id Slot Game Online

Betplay138 Id Slot Maxwin

Letsbet77 Slot Anti Rungkad Terbaik

Portbet88 Slot Anti Rungkat

Jfgaming168 login Akun Slot

MasterGaming138 Akun Slot Maxwin

Adagaming168 Daftar Slot Anti Rungkad Terpercaya

Kingbet189 Daftar Slot Anti Rungkad Terpercaya

Summer138 Slot Anti Rungkad

Evorabid77 Daftar Id Slot Anti Rungkad Online

CNN Indonesia

Sabtu, 15 Mar 2025 19:40 WIB

Ketua Komisi I DPR Utut Adianto angkat suara desakan publik yang meminta agar proses Revisi UU TNI dihentikan karena berpotensi mengembalikan Dwifungsi ABRI. Ketua Komisi I DPR Utut Adianto angkat suara desakan publik yang meminta agar proses Revisi UU TNI dihentikan karena berpotensi mengembalikan Dwifungsi ABRI. (CNN Indonesia/Ramadhan Rizki Saputra).

Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Komisi I DPR Utut Adianto angkat suara desakan publik yang meminta agar proses Revisi UU TNI dihentikan karena berpotensi mengembalikan Dwifungsi ABRI.

Utut memandang adanya penolakan terhadap Revisi UU TNI berasal dari mereka-mereka yang memiliki masa lalu traumatis. Pasalnya, ia menilai jika ditelaah lebih jauh revisi tersebut dibutuhkan untuk masa depan yang lebih baik.

"Yang masa lampaunya traumatis, pasti kontra. Tapi kalau kita melihat ke depan, moving forward, dugaan saya ini oke-dokey," jelasnya kepada wartawan di sela-sela Rapat Panja di Hotel Fairmont, Sabtu (15/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Utut lantas meminta agar masyarakat tidak khawatir secara berlebihan terkait Revisi UU TNI itu. Menurutnya Revisi dilakukan dengan niatan baik untuk kepentingan bangsa.

"Yang saya perlu sampaikan ke teman-teman, janganlah khawatir berlebihan. Tetapi kalau keberpihakan saya enggak bisa omong," tuturnya.

"Cuman please kita sesama anak bangsa tidak saling menjelekkan. Kalau orang kayak saya pasti niatannya baik," imbuhnya.

Komisi I DPR bersama pemerintah kembali menggelar rapat Panitia Kerja (Panja) terkait revisi Undang-Undang TNI di Hotel Fairmont, Jakarta Pusat, pada Sabtu (15/3) hari ini.

Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PDIP TB Hasanuddin menyebut rapat yang telah dilakukan sejak Jumat (14/3) kemarin, sudah membahas 40 persen dari total 92 Daftar Inventarisasi Masalah (DIM). Rencananya, kata dia, pembahasan akan diselesaikan pada rapat hari ini.

"Semalam kita baru bisa menyelesaikan sekitar 40 persen dari jumlah DIM. Saya tidak hafal persin kira-kira seperti itu. Itu yang kita selesaikan dari 92 DIM," kata Hasanuddin.

Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin sebelumnya mengaku telah menugaskan Sekjen Kemenhan untuk ikut terlibat pembahasan RUU tersebut bersama DPR. Pihaknya ingin agar RUU TNI selesai sebelum masa reses DPR.

Sjafrie mengatakan ada empat poin pokok objek perubahan RUU TNI yang telah diserahkan pemerintah kepada DPR. Pertama, penguatan dan modernisasi alutsista.

Kedua, memperjelas batasan penempatan TNI dalam tugas nonmiliter di lembaga sipil. Ketiga, peningkatan kesejahteraan prajurit. Terakhir, mengatur batas usia pensiun TNI.

Namun, Sjafrie menegaskan revisi hanya akan menyasar tiga pasal. Masing-masing Pasal 3 soal kedudukan TNI, Pasal 47 terkait penempatan TNI di institusi sipil, dan Pasal 53 terkait masa pensiun.

(sfr/tfq)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|