REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI Tito Karnavian menyampaikan, pihaknya akan mengirimkan sebanyak 1.054 personel praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) untuk membantu pemulihan wilayah perdesaan yang terdampak bencana di Aceh. Menurut dia, pengerahan seribuan praja itu akan dikhususkan di Kabupaten Aceh Tamiang dan Aceh Utara.
"Kami juga rencana mengirimkan dari IPDN itu sebanyak 1.054 personel, dimulai tanggal 3 Januari (2026). Selama sebulan, mereka akan bekerja di daerah yang paling berat terdampak, yaitu Aceh Tamiang dan Aceh Utara," ucap Mendagri Tito dalam konferensi pers "Pemulihan dan Rencana Strategis Pascabencana Jelang Akhir Tahun' di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Senin (29/12/2025).
Tito menuturkan, penugasan tersebut difokuskan pada wilayah-wilayah yang dinilai mengalami dampak paling berat di Aceh. Lebih-lebih, wilayah yang pemerintahan desanya tidak berjalan optimal akibat kerusakan parah pasca-bencana banjir bandang.
Mantan kepala Kepolisian RI itu mencatat, terdapat 22 desa yang hilang akibat bencana. Perinciannya, sebanyak 13 desa di Aceh, delapan desa di Sumatra Utara, dan satu desa di Sumatra Barat.
Selain itu, ada sebanyak 1.580 kantor desa di tiga provinsi tersebut yang terdampak. Alhasil, pemerintahan desa setempat tidak dapat berfungsi secara normal.
Dari jumlah tersebut, Aceh menjadi wilayah dengan dampak terbesar, yakni 1.455 kantor desa terimbas bencana. Itu disusul Sumatra Utara dengan 93 kantor desa terdampak. Kemudian, di Sumatra Barat sebanyak 32 kantor desa.
Adapun Kabupaten Aceh Utara dan Aceh Tamiang menjadi daerah dengan jumlah desa terdampak paling banyak. Karena itu, pengerahan praja IPDN lebih difokuskan di kedua lokasi tersebut.

3 hours ago
1

















































