Efek "Ngebor" Trump Sudah Terasa, PHE Siapkan Langkah Ini

3 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Subholding Upstream PT Pertamina (Persero) yakni PT Pertamina Hulu Energi mengungkapkan, perusahaan akan tetap memperhatikan investasi pengembangan usaha, salah satunya untuk mengantisipasi dampak seruan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dalam memasifkan pengeboran minyak atau 'Drill Baby Drill'.

Direktur Keuangan dan Investasi PHE Dannif Danusaputro bahwanya untuk PHE sendiri, tidak terdampak secara tidak langsung atas seruan Trump 'Drill Baby Drill'. Selain diantaranya adalah turunnya harga minyak mentah dunia.

"Kita tetap terus mempertahankan produksi kita namun dengan harus memperhatikan selektif capital investment," katanya kepada CNBC Indonesia dalam program Energy Corner, Selasa (24/4/2025).

Tercatat, harga minyak Brent kontrak Juni ditutup di US$ 66,92 per barel, sedikit turun dari posisi sehari sebelumnya di US$ 66,26. Sementara itu, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) ditutup di US$ 63,80 per barel, menguat tipis dari US$ 63,08 pada hari sebelumnya. Namun, secara keseluruhan, harga minyak masih tertekan jika dibandingkan level pekan lalu yang sempat mendekati US$ 68.

Penurunan harga minyak secara konsisten tersebut, kata Dannif, akan berpengaruh pada PHE lantaran hal itu merupakan sumber pendapatan utama perusahaan.

"Seperti kita lihat, harga minyak dalam hal ini cenderung tertekan. Karena memang itu salah satu tujuan dari Presiden Amerika Serikat untuk menurunkan energy cost. Nah, ini yang buat kami akan ber-impact karena ini adalah sumber revenue kita," terangnya.

Meskipun begitu, Dannif mengungkapkan investasi sektor hulu minyak dan gas bumi (migas) di dalam negeri terhitung masih baik karena Indonesia sendiri hingga saat ini merupakan negara yang mengimpor minyak untuk bisa memenuhi kebutuhan Tanah Air.

"Jadi, dari sisi minat investasi atau investment di hulu migas di Indonesia ini masih tetap cukup baik ya di Indonesia. Karena memang kita sebagai negara yang masih mengimport minyak ini, kita memerlukan produksi dalam negeri," tandasnya.


(pgr/pgr)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Jurus Pertamina Hulu Energi di Era "Drill, Baby, Drill" Trump

Next Article Dukung Swasembada Energi, PHE Temukan Sumber Daya Gas Bumi di Sulteng

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|