Ekonomi DIY Triwulan II 2025 Tumbuh 5,49%, Utamanya Ditopang Sektor Konstruksi

7 hours ago 3

Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati mengatakan pertumbuhan ekonomi triwulan II 2025 secara yoy dan ctc dari sisi lapangan usaha penyumbang utamanya adalah konstruksi, infokom, penyedia akomodasi makan dan minum, serta pertanian. Sementara dari sisi pengeluaran adalah konsumsi rumah tangga dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB).

Dia mengatakan dari sisi lapangan usaha secara yoy, pertumbuhan tertinggi adalah konstruksi 9,38% diikuti sektor pertambangan 8%, akomodasi makan dan minum 7,17%. Sebagian besar lapangan usaha tumbuh positif di kuartal II 2025 kecuali pertanian, pengadaan listrik dan gas, serta pengadaan air.

Andil terbesar pendorong ekonomi di triwulan II 2025 dari sisi lapangan usaha yakni industri pengolahan andilnya 11,88%, akomodasi dan makan minum andilnya 10,80%, pertanian 9,85%, infokom 9,56%, dan konstruksi 9,35%.

"Lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi adalah konstruksi yang mampu tumbuh 9,38%," ucapnya dalam konferensi pers di kantornya, Selasa (5/8/2025).

Pertumbuhan ekonomi 5,49% pada triwulan II 2025 disumbang dari konstruksi 0,91%, infokom 0,73%, sektor akomodasi makan dan minum 0,70%, jasa pendidikan 0,62% dan lainnya 2,55%.

Lebih lanjut dia mengatakan sumber pertumbuhan ekonomi DIY triwulan II 2025 menurut pengeluaran yoy utamanya dari konsumsi rumah tangga 2,40%, diikuti komponen PMTB 2,21%, konsumsi pemerintah 0,23%, dan lainnya 0,65%.  

"Konsumsi rumah tangga dan PMTB secara distribusi gak berubah dari sebelumnya, tertinggi, masing-masing 62,25% dan 34,58%," tuturnya.

Sementara pertumbuhan ekonomi semester I 2025 menurut lapangan usaha ctc pertumbuhan 5,30% utamanya disumbang dari konstruksi sebesar 0,69%, infokom 0,64%, akomodasi dan makan minum 0,60%, pertanian 0,56%, dan lainnya 2,81%. Sumber pertumbuhan ekonomi menurut pengeluaran ctc utamanya dari konsumsi rumah tangga 2,48%, PMTB 1,70%, konsumsi pemerintah 0,24%, dan lainnya 0,88%.

Herum menjelaskan di DIY ada Proyek Strategis Nasional (PSN) yang masih berjalan sehingga konstruksi menjadi penyumbang utama pertumbuhan ekonomi. Meskipun pembangunan tidak hanya dilakukan melalui PSN, ada juga swasta dan masyarakat namun tidak sebesar PSN.

"Konstruksi menjadi pendorong utama ekonomi di tahun 2025 triwulan I dan triwulan II karena sampai hari ini belum selesai," ungkapnya.  

Tumbuh Tertinggi di Pulau Jawa

Pertumbuhan ekonomi DIY secara yoy 5,49% menjadi yang tertinggi di Pulau Jawa. Disusul Banten 5,29%, Jawa Tengah 5,24%, Jawa Timur dan Jawa Barat masing-masing 5,19%, dan DKI Jakarta 5,15%.

Secara qtq DIY 1,20% menjadi yang paling rendah. Di mana paling tinggi adalah Jawa Timur 3,05%, Jawa Barat 2,30%, Jawa Tengah 1,83%, DKI Jakarta 1,57%, dan Banten 1,35%.

Secara ctc DIY kembali menjadi yang tertinggi 5,30%, disusul Banten 5,24%, Jawa Tengah 5,11%, Jawa Timur 5,10%, Jawa Barat 5,09%, dan DKI Jakarta 5,05%.

"Lebih dari setengah ekonomi Indonesia disumbang di Jawa 56,93%, dengan pertumbuhan kumulatif ctc 5,10%, Pulau Jawa menyumbang 3,05% pada ekonomi nasional," jelasnya.

Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh Edy Mahmud mengatakan ekonomi Indonesia pada triwulan II 2025 secara yoy tumbuh 5,12% dan qtq tumbuh 4,04%, atas dasar harga berlaku Rp5.947 triliun atas dasar harga konstan 3.396,3 triliun.

Dari sisi lapangan usaha triwulan II 2025 yoy semua lapangan usaha tumbuh positif. Kontribusi terbesar pada Produk Domestik Bruto (PDB) adalah industri pengolahan, pertanian, perdagangan, konstruksi, dan pertambangan. Kelima lapangan usaha tersebut kontribusinya 63,59%.

Lapangan usaha yang tumbuh tertinggi adalah jasa lainnya yakni 11,31%, didorong dengan adanya peningkatan jumlah pengunjung tempat rekreasi. Seiring adanya HBKN, cuti bersama, libur sekolah, lonjakan perjalanan wisatawan nusantara dan mancanegara.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan II yoy tumbuh 5,12%, qtq tumbuh 4,04%," ungkapnya. (**) 
 

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|