REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- China menunjukkan arti turnamen bulu tangkis China Open sesungguhnya. Dalam turnamen BWF Super 1000 ini, tuan rumah mengirimkan delapan wakil pada partai final di Olympic Sports Center Gymnasium, Changzhou, Ahad (27/7/2025).
Empat gelar sudah dipastikan menjadi milik China karena yang berlaga adalah sesama pemain mereka alias All Chinese Final. Hanya satu sektor yang luput, yakni ganda putra. Di final nanti, ganda putra Indonesia Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri akan melawan ganda Malaysia Aaron Chia/Wooi Yok Soh.
Fajar/Fikri sebenarnya ganda dadakan. Pasangan masing-masing keduanya tak bisa bermain, satu karena alasan keluarga sementara yang lainnya karena cedera. Namun, keduanya justru tampil mengilap hingga sampai ke partai final.
Ada peluang Fajar/Fikri mengakhiri dahaga juara Indonesia pada turnamen bulu tangkis bergengsi di dunia. China Open merupakan salah satu dari empat turnamen bergengsi Super 1000 selain Malaysia Open, All England, dan Indonesia Open. Dalam tiga turnamen sebelumnya, Indonesia babak belur.
Lawan Fajar/Fikri tak mudah. Ganda Malaysia itu menduduki peringkat dua BWF. Namun, Fajar/Fikri tak gentar.
"Besok di final akan bertemu Aaron/Soh, mereka luar biasa prestasinya tahun ini. Tidak mudah tapi kami akan habis-habisan," kata Fajar dikutip dari keterangan resmi PBSI.
Meski baru berpasangan dalam turnamen Jepang Open 2025, Fajar mengaku semakin mempunyai chemistry dengan Fikri yang pada babak semifinal mampu tampil begitu solid.
sumber : Antara