Jakarta, CNBC Indonesia - Harga cabai di berbagai daerah Indonesia mengalami lonjakan signifikan sepanjang Januari 2025. Berdasarkan data Indeks Perkembangan Harga (IPH) minggu kelima Januari 2025 yang dipaparkan oleh Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar, beberapa provinsi mencatat kenaikan IPH yang cukup tinggi, terutama di Nusa Tenggara Barat (NTB), Bali, DKI Jakarta, Bengkulu, dan Sumatera Barat.
Amalia menjelaskan, komoditas utama yang berkontribusi terhadap kenaikan IPH adalah cabai rawit, cabai merah, dan telur ayam ras, khususnya di NTB dan Bali. Di Jakarta, selain cabai rawit dan cabai merah, ikan kembung juga menjadi penyumbang kenaikan harga. Sementara itu, di Bengkulu, daging ayam ras turut mempengaruhi kenaikan IPH.
"Secara keseluruhan, komoditas yang paling banyak memberikan andil terhadap kenaikan IPH di sebagian besar provinsi adalah cabai rawit, cabai merah, dan daging ayam ras," ungkap Amalia dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah di kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Jakarta, Selasa (4/2/2025).
Di tingkat kabupaten/kota, lanjut dia, kenaikan IPH tertinggi tercatat di Kabupaten Lombok Tengah, NTB, dengan kenaikan mencapai 10%. Disusul oleh Kabupaten Agam, Sumatera Barat, sebesar 9%, serta Kabupaten Sumbawa Barat, NTB, dan Kabupaten Karangasem, Bali, yang juga mencatat kenaikan di atas 9%.
Sebanyak 320 kabupaten/kota di Indonesia mengalami kenaikan IPH pada minggu kelima Januari 2025, sementara hanya 28 kabupaten/kota yang mencatat penurunan, terutama di Papua Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat.
Foto: Sejumlah warga membeli cabai di Pasar Minggu, Jakarta, Selasa (7/01/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Sejumlah warga membeli cabai di Pasar Minggu, Jakarta, Selasa (7/01/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Di wilayah Sumatera, kabupaten seperti Agam, Tapanuli Selatan, dan Kuantan Singingi mencatat kenaikan IPH yang disebabkan oleh lonjakan harga cabai merah, cabai rawit, dan daging ayam ras. Pola yang sama terlihat di Pulau Jawa, dengan contoh Kabupaten Blitar yang mengalami kenaikan harga cabai rawit, cabai merah, dan telur ayam ras.
"Di luar Pulau Sumatera dan Jawa, komoditas yang mendominasi kenaikan harga adalah cabai rawit, cabai merah, dan telur ayam ras," tambahnya.
Amalia menyebut faktor cuaca, terutama curah hujan tinggi sebagai salah satu penyebab utama lonjakan harga cabai. Sementara untuk komoditas telur dan daging ayam ras, menurutnya disebabkan oleh meningkatnya permintaan menjelang Ramadan.
Dia pun merinci, secara nasional rata-rata harga cabai merah pada minggu kelima Januari 2025 mencapai Rp53.621 per kg, mendekati Harga Acuan Penjualan (HAP) sebesar Rp55.000 per kg. Harga cabai merah naik 39,61% dibandingkan Desember 2024, dengan kenaikan terjadi di 86,67% wilayah Indonesia.
Di Pulau Sumatera, rata-rata harga cabai merah adalah Rp51.654 per kg, dengan harga tertinggi di Kabupaten Kepulauan Anambas mencapai Rp118.095 per kg. Sementara di Pulau Jawa, harga rata-rata mencapai Rp53.338 per kg, dengan Jakarta Utara mencatat harga tertinggi Rp79.286 per kg. Di luar Jawa dan Sumatera, harga rata-rata mencapai Rp55.040 per kg, dengan Kabupaten Nduga mencatat harga tertinggi Rp180.000 per kg.
Untuk cabai rawit, rata-rata harga nasional mencapai Rp69.163 per kg, jauh di atas HAP atas sebesar Rp57.000 per kg. Harga cabai rawit naik 45,74% dibandingkan Desember 2024 dan mengalami kenaikan di 76,39% wilayah Indonesia.
Di Pulau Jawa, harga rata-rata cabai rawit mencapai Rp73.266 per kg, dengan harga tertinggi di Jakarta Utara sebesar Rp105.714 per kg. Di Sumatera, harga rata-rata Rp60.318 per kg, dengan harga tertinggi di Kabupaten Kepulauan Anambas mencapai Rp125.238 per kg. Sementara itu, di luar Jawa dan Sumatera, harga rata-rata Rp70.917 per kg, dengan Kabupaten Nduga mencatat harga tertinggi Rp180.000 per kg.
Dengan data ini, Amalia pun meminta masyarakat agar waspada adanya indikasi harga cabai makin melonjak saat memasuki bulan puasa.
"Kenaikan harga cabai rawit ini sudah hampir mendekati HAP batas atas. Kondisi ini perlu diwaspadai, terutama menjelang Ramadan, dimana permintaan akan semakin meningkat," tutup Amalia.
(wur)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Harga Cabai Makin 'Pedas' Tertinggi Capai Rp 180 Ribu/Kg
Next Article Cabai Bikin RI Deflasi, Kantor Moeldoko Beri Peringatan