Garap Bisnis Bank Kustodian, BSI Kelola Aset Rp110 Triliun

3 days ago 5

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) tengah mendorong pengembangan ekosistem layanan wholesale dengan menggarap bisnis pasar modal/capital market. Bisnis ini berfokus pada Bank Kustodian, Treasury, dan Trade services

Adapun layanan capital market berbasis syariah yang dimiliki BSI yakni safekeeping, fund services, wali amanat dan keagenan. Hingga November 2024, BSI telah mendapat kepercayaan pengadministrasian Asset Under Custody (AUC) mencapai lebih dari Rp110 Triliun.

Pengembangan bisnis treasury BSI mencerminkan upaya berkelanjutan untuk memberikan solusi finansial yang inovatif dan terpercaya. Salah satu komitmen utama adalah pengembangan produk treasury melalui transaksi Pasar Uang Valuta Asing Berbasis Syariah, yang menawarkan alternatif investasi valuta asing ideal bagi lembaga keuangan.

"Produk ini tidak hanya dirancang untuk memenuhi kebutuhan pasar, tetapi juga selaras dengan prinsip syariah," sebagaimana disebutkan dalam keterangan resmi, Selasa, (31/12/2024).

Sebagai informasi, BSI saat ini tercatat sebagai satu-satunya bank syariah yang berperan sebagai Primary Dealer Lelang SBSN Kementerian Keuangan. Peran ini membuat BSI dapat berkontribusi dalam pasar surat berharga syariah negara, yang tercermin dalam pencapaian volume transaksi surat berharga yang terus berkembang.

Pada November 2024, volume transaksi surat berharga syariah negara di BSI tercatat lebih dari Rp85 triliun, meningkat 65,38% year on year. Pencapaian ini merupakan hasil dari kerja sama yang solid dengan mitra dan dukungan yang konsisten dari nasabah, yang terus mempercayai BSI untuk memenuhi kebutuhan finansial mereka dengan produk dan layanan yang dapat diandalkan.

Selain pengelolaan di bidang capital market dan treasury, perseroan juga terus mengembangkan ekosistem wholesale dari berbagai aspek layanan diantaranya bisnis trade finance dan value chain. Yakni bisnis yang berkecimpung dalam berbagai kelolaan layanan perbankan diantaranya ekspor, impor, supplier financing, distributor financing dan juga cash management.

Hingga November 2024, pertumbuhan bisnis trade finance, value chain dan cash management BSI mengalami pertumbuhan sekitar 14% dengan volume transaksi lebih dari Rp415 triliun untuk berbagai nasabah di banyak industri, termasuk industri telekomunikasi, kertas dan energi.


(ayh/ayh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Cegah Efek PPN 12%, Binsis Kartu Kredit Siapkan Strategi Ini!

Next Article OJK Dorong Konsolidasi Bikin Bank Syariah Setara BSI

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|