Gegara Kabar dari China, Harga Minyak Dunia Anjlok

19 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah dunia lagi-lagi anjlok. Penurunan harga minyak mentah dunia disebabkan karena pasar mempertimbangkan harapan stimulus ekonomi China.

Pada perdagangan Kamis (26/12/2024), harga minyak mentah WTI berjangka tercatat turun 0,68% di level US$69,62 per barel, begitu juga dengan minyak mentah Brent yang tercatat terdepresiasi 0,43% di level US$73,26 per barel.

Sementara itu, pada awal perdagangan hari ini Jumat (27/10/2024) hingga pukul 08.10 WIB, harga minyak mentah WTI berjangka dibuka melemah 0,26% di level US$69,44 per barel. Begitu juga dengan minyak mentah Brent yang dibuka terkoreksi 0,26% di level US$72,67 per barel.

Harga minyak melanjutkan penurunan pada hari Kamis dalam perdagangan yang sepi di hari libur karena penguatan dolar mengimbangi harapan akan stimulus fiskal tambahan di China, importir minyak terbesar di dunia.

Pemerintah China telah sepakat untuk menerbitkan obligasi pemerintah khusus senilai 3 triliun yuan (US$411 miliar) tahun depan, Reuters melaporkan pada hari Selasa, mengutip dua sumber, Beijing meningkatkan stimulus fiskal untuk menghidupkan kembali ekonomi yang sedang terpuruk.

"Menyuntikkan stimulus ke dalam ekonomi suatu negara menciptakan peningkatan permintaan, dan peningkatan permintaan mendorong harga naik," ujar Tim Snyder, kepala ekonom di Matador Economics.

Bank Dunia pada hari Kamis menaikkan perkiraannya untuk pertumbuhan ekonomi China pada tahun 2024 dan 2025, tetapi memperingatkan bahwa kepercayaan rumah tangga dan bisnis yang lesu, bersama dengan hambatan di sektor properti, akan terus membebaninya tahun depan.

Dolar AS terus menguat setelah mencapai tonggak sejarah minggu lalu. Dolar yang lebih kuat membuat minyak lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Laporan mingguan terbaru tentang persediaan AS, dari kelompok industri American Petroleum Institute, menunjukkan stok minyak mentah turun minggu lalu sebesar 3,2 juta barel, sumber pasar mengatakan pada hari Selasa.

Pedagang akan menunggu untuk melihat apakah laporan persediaan resmi dari Badan Informasi Energi mengonfirmasi penurunan tersebut. Data EIA akan dirilis pada pukul 1 siang EST (1800 GMT) pada hari Jumat, lebih lambat dari biasanya karena liburan Natal.

Analis dalam jajak pendapat Reuters memperkirakan persediaan minyak mentah turun sekitar 1,9 juta barel dalam seminggu hingga 20 Desember, sementara persediaan bensin dan sulingan diperkirakan turun masing-masing sebesar 1,1 juta barel dan 0,3 juta barel.

Di tempat lain, lalu lintas ke arah selatan di Selat Bosphorus Turki akan dilanjutkan pada hari Kamis, setelah dihentikan sebelumnya pada hari itu setelah sebuah kapal tanker mengalami kerusakan mesin, menurut agen pengiriman Tribeca.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


(saw/saw)

Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Gagal Reli Hingga Harga Emas & Minyak Anjlok

Next Article Harga Minyak Menggeliat Usai OPEC Tunda Kenaikan Produksi

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|