'Geng' Arab Sepakat Skema Rekonstruksi Gaza, Ini Respons Pemerintah RI

4 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyambut baik deklarasi Mesir untuk membangun kembali Jalur Gaza. Deklarasi ini disampaikan dalam pertemuan puncak darurat Arab (Arab Summit) di Kairo pada Selasa lalu.

"Yang pasti kita menyambut deklarasi Kairo sebagai hasil dari Arab Summit yang tentunya langsung terkait dengan upaya rekonstruksi Gaza," kata juru Bicara Kemlu, Rolliansyah Soemirat, dalam press briefing di Jakarta Pusat, Kamis (6/3/2025).

Jubir yang akrab disapa Roy tersebut juga menekankan isi deklarasi negara-negara Arab yang kompak untuk tidak melakukan pemindahan atau pengusiran warga Palestina dari tanah Gaza.

"Ada satu element di dalam deklarasi itu yang juga perlu mendapatkan perhatian, bahwa secara jelas negara-negara Arab yang berpartisipasi pada pertemuan tersebut mengatakan mereka akan terus menolak proposal apapun, saran apapun yang terkait dengan upaya untuk mengusir warga Palestina dari Gaza," ujarnta.

Roy juga menyampaikan bahwa Indonesia akan terus terlibat dalam upaya dalam upaya rekonstruksi Gaza secara keseluruhan. Menurutnya, permasalahan warga Palestina di Gaza sangat dekat di hati masyarakat serta pemerintah Indonesia.

"Saya pikir ini sebuah sentimen, sebuah situasi yang tidak hanya dibagikan oleh negara-negara Arab, tetapi juga masyarakat internasional secara keseluruhan, termasuk Indonesia di dalamnya," tambahnya.

Pada Selasa, 4 Maret 2025 lalu, para pemimpin Arab resmi mengadopsi rencana rekonstruksi Mesir untuk wilayah Gaza. Proyek, yang menghindari penggusuran warga Palestina dari daerah kantong itu, akan menelan biaya US$53 miliar atau sekitar Rp868 triliun.

Saat itu, Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi mengatakan usulan tersebut telah diterima pada penutupan pertemuan puncak di Kairo. Rencana ini telah disambut oleh Hamas dan dikritik oleh Israel.

Rencana Rekonstruksi Mesir untuk Gaza adalah dokumen setebal 112 halaman yang mencakup peta tentang bagaimana tanahnya akan dikembangkan kembali dan lusinan gambar berwarna-warni yang dihasilkan AI dari pembangunan perumahan, taman, dan pusat komunitas. Rencana tersebut mencakup pelabuhan komersial, pusat teknologi, hotel pantai, dan bandara.

Sisi juga mengatakan Mesir telah bekerja sama dengan Palestina untuk membentuk komite administratif yang terdiri dari teknokrat Palestina yang independen dan profesional yang dipercayakan untuk memerintah Gaza setelah perang berakhir.

Rencana negara-negara Arab sendiri sangat berbeda dengan visi "Riviera Timur Tengah" ala Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Pemimpin AS itu berencana untuk memindahkan warga Palestina dari tanah Gaza ke negara-negara tetangganya.


(luc/luc)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Mesir Umumkan Rencana Rekonstruksi Gaza Sudah Siap

Next Article Trump Pertimbangkan Pindahkan Warga Gaza ke RI, Ini Kata Pemerintah

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|