Good Bye Perang Rusia-Ukraina, Arab Saudi Kini Jadi Kunci

16 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia -Babak baru perang Rusia Ukraina di depan mata. Selasa (11/3/2025) perundingan gencatan senjata dilaporkan akan berlangsung antara Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan kepala diplomat Amerika Serikat (AS), Menteri Luar Negeri (Menlu) Marco Rubio.

Bukan negara Eropa yang dipilih melainkan Arab Saudi. Jeddah akan menjadi tuan rumah pertemuan menuju akhir perang, meski tak ada Rusia di pembicaraan itu.

Mengutip AFP, Zelensky telah mendarat di Jeddah Senin. Sebelumnya, negerinya mengusulkan gencatan senjata parsial, untuk udara dan laut, yang meningkatkan harapan kedamaian setelah tiga tahun perang.

"Kami memang memiliki proposal untuk gencatan senjata di langit dan gencatan senjata di laut," kata seorang pejabat Ukraina dengan syarat anonim.

"Karena ini adalah opsi gencatan senjata yang mudah dipasang dan dipantau, dan memungkinkan untuk memulainya."

Perlu diketahui pembicaraan ini terjadi sebulan setelah Zelensky cekcok dengan Presiden AS Donald Trump di depan publik saat ke Washington. Ia mempertanyakan kecenderungan AS membela Rusia, yang membuat Trump menganggapnya bertindak tak sopan.

Zelensky kemudian pulang dari Gedung Putih lebih cepat dari jadwal. Bahkan, ia pergi tanpa menandatangani kesepakatan mineral yang diminta oleh Trump.

Washington sejak itu menangguhkan bantuan militer ke Ukraina serta pembagian intelijen dan akses ke citra satelit. Ini menjadi upaya AS untuk memaksanya ke meja perundingan dengan Moskow.

"Saya tidak mengatakan itu saja sudah cukup, tetapi itu adalah jenis konsesi yang perlu Anda lihat untuk mengakhiri konflik," kata Rubio.

"Anda tidak akan mendapatkan gencatan senjata dan mengakhiri perang ini kecuali kedua belah pihak membuat konsesi," katanya.

Rubio menambahkan bahwa ia berharap untuk "menyelesaikan" penangguhan bantuan militer. Namun pertemuan Selasa, tegasnya, tetap menjadi kunci.

"Saya pikir gagasan tentang jeda bantuan, secara umum, adalah sesuatu yang saya harap dapat kita selesaikan. Jelas, apa yang terjadi besok akan menjadi kunci untuk itu," tegasnya.

Di Arab Saudi, Zelensky diperkirakan akan bertemu dengan penguasa de facto Saudi, Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS). Tak jelas apakah putra Raja Salman bin Abdulaziz itu akan duduk bersama pihak yang bertikai atau tidak.

Kerangka Gencatan Senjata?

Sayangnya belum ada detil soal kerangka gencatan senjata. Tapi surat kabar Financial Times Inggris- mengutip sumber yang diberi pengarahan tentang persiapan pembicaraan- mengatakan tawaran Kyiv untuk gencatan senjata sebagian ditujukan untuk meyakinkan AS agar tetap melanjutkan bantuan militer dan berbagi intelijen.

Ini pun didukung pernyataan kantor Perdana Menteri (PM) Inggris Downing Street. Keir Starmer mengatakan kepada Trump dalam panggilan telepon Senin bahwa ia berharap pembicaraan itu akan mengarah pada AS yang melanjutkan bantuan militer ke Ukraina.

Sebelum berangkat ke Jeddah Zelensky pun mengatakan Ukraina menginginkan perdamaian. Ia pun menegaskan bahwa Rusia adalah satu-satunya alasan perang terus berlanjut.

"Ukraina telah mencari perdamaian sejak detik pertama perang, dan kami selalu mengatakan bahwa satu-satunya alasan perang terus berlanjut adalah karena Rusia," tulisnya di media sosial.

Zelensky mengatakan negosiatornya akan mencakup Menteri Luar Negeri Andriy Sybiga dan Menteri Pertahanan Rustem Umerov, kepala stafnya Andriy Yermak dan Pavlo Palisa, seorang komandan militer dan wakil Yermak. Di sisi AS, selain Rubio, Mike Waltz, penasihat keamanan nasional Trump, juga telah mengonfirmasi keikutsertaannya.

Trump Beri Sanksi ke Rusia?

Di sisi lain, Trump dilaporkan memperbarui komunikasinya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Jumat, yang mengejutkan adalah, ia mengatakan bahwa AS sedang mempertimbangkan sanksi lebih lanjut terhadap Rusia karena "menggempur" Ukraina di medan perang.

Sayangnya tak ada hal detil soal ini. Hubungan Trump dan Putin sendiri diketahui mesra, bahkan sejak Trump memimpin di jabatan pertamanya 2017 hingga 2021.


(sef/sef)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Trump-Putin Dituduh Bersekongkol Setop Bantuan ke Ukraina

Next Article Putin Makin Menggila, Tentara Ukraina Kabur-Rusia Terus Rebut Wilayah

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|