Jakarta, CNBC Indonesia - Harga beras di Zona III atau wilayah timur Indonesia tengah tinggi. Kantor Staf Presiden (KS) bahkan mengkategorikan harga beras medium di wilayah Maluku dan Papua itu dalam status tidak aman.
Deputi III Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Edy Priyono mengatakan, berdasarkan pemantauan perkembangan harga tingkat nasional per Mei 2025 harga beras di zona 3 itu telah mencapai Rp 16.796,87 per kilogram, atau 24,42% dari HET zona nya sebesar Rp 13.500.
Meskipun, perkembangan harga beras itu ia tegaskan telah mengalami penurunan sekitar 0,49% secara bulanan atau dibandingkan bulan sebelumnya.
"Tetapi ini masih cukup jauh, sekitar 24% lebih di atas HET," kata Edy dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2025 di Kementerian Dalam Negeri, Senin (26/5/2025).
Edy menegaskan, pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk menurunkan harga beras di zona 3. Kementerian Perdagangan bersama dengan Pemerintah Daerah kata dia telah melakukan berbagai cara untuk menurunkan harga beras medium ke depan, salah satunya mengoptimalkan jembatan udara.
"Kita mengetahui bahwa inisiatif-inisiatif sedang dan sudah dilakukan teman-teman di Kemendag kerja sama dengan pemda, khususnya untuk Indonesia bagian Timur, di Maluku, Papua dan secara lebih khusus lagi di wilayah Papua dengan optimalkan jembatan udara," ucapnya.
Sementara itu, di zona 2, harga terakhir di level Rp 14.273 dengan penurunan dibanding bulan sebelumnya 0,70%. Namun, harganya juga masih lebih tinggi dari HET Zona 2 yang sebesar Rp 13.100 per kilogram, selisih harga aktual dan HET sebesar 8,95%.
Harga beras medium di zona 1 juga terbilang masih tinggi di atas HET nya, yakni sebesar Rp 13.593 per kilogram, walaupun telah terjadi penurunan harga 0,25%. Selisih harga aktual dengan HET zona 1 yang senilai Rp 12.500 masih berkisar 8,75%.
KSP mengkategorikan rata-rata harga beras di zona 1 dan zona 2 dalam status waspada.
Adapun 10 besar wilayah dengan harga beras tertinggi menurut data Edy per 23 Mei 2025 ialah Papua Pegunungan Rp 25.000, Papua Barat Rp 17.000, Maluku Utara Rp 16.750, Papua Tengah Rp 16.667, Papua Rp 16.444, Sumatera Barat Rp 15.789, Kalimantan Timur Rp 15.250, Maluku Rp 15.167, Papua Selatan Rp 15.000, Kalimantan Utara Rp 14.917.
"Memang kalau kita lihat di sini sebagian besar kabupaten atau kota yang masuk dalam 10 daerah dengan harga tertinggi sebagian besar di wilayah timur," ucap Edy.
"Oleh karena itu, kita dukung upaya-upaya khusus yang dilakukan berbagai instansi baik pusat maupun pemda untuk sedikit turunkan harga beras medium di daerah-daerah ini. Kita tahu ada kendala geografis tapi kita yakin dengan kerja sama semua pihak bisa diatasi," tegasnya.
(arj/mij)
Saksikan video di bawah ini:
Video:Harga Beras Dunia Jatuh, Wamentan: Efek Indonesia Tak Impor Lagi
Next Article Video: Simak! Dampak Kenaikan HET Harga Beras Rp1.000 Per Kg