Harga Saham Tertekan, BTN (BBTN) Kaji Opsi Buyback

1 week ago 6

Jakarta, CNBC Indonesia — PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) mengkaji opsi pembelian kembali atau buyback saham, menyusul tekanan pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang anjlok 3,84% pada hari Rabu lalu.

Dalam menanggapi kondisi pasar yang berfluktuasi secara signifikan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan Kebijakan Pelaksanaan Pembelian Kembali Saham yang Dikeluarkan oleh Perusahaan Terbuka atau buyback saham tanpa melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Adapun, sejumlah bank BUMN juga mulai bersiap melakukan pembelian saham kembali. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk misalnya telah menyiapkan dana sekitar Rp1,5 triliun untuk mengeksekusi aksi buyback. Kemudian ada juga PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang siap merogoh kocek senilai Rp1,17 triliun untuk buyback saham.

BTN pun menilai harga sahamnya saat ini dinilai sudah tak mencerminkan fundamental kinerja dan proyeksi bisnis perseroan pada tahun depan yang lebih positif dibandingkan persepsi pasar.

Merujuk pada kinerja saham sejumlah bank besar lainnya, kinerja saham BBTN diyakini tengah mengalami anomali dan tidak mencerminkan fundamental (undervalue). Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, harga saham BBTN ditutup di level 830 pada perdagangan Rabu (19/3/2025).

Direktur Finance Bank BTN Nofry Rony Poetra mengatakan BTN saat ini tengah mengkaji opsi buyback sebagai langkah untuk mengoptimalkan imbal hasil ke para pemegang saham.

"Kami terus berupaya untuk meningkatkan shareholder value. Kami juga perlu melakukan kajian untuk menentukan batas threshold dan melakukan penyesuaian dengan ketentuan hukum yang berlaku untuk rencana buyback tersebut," kata Nofry, Kamis (20/3/2025).

Adapun saham BBTN saat ini telah menyentuh nilai undervalue yang ditunjukkan oleh beberapa rasio seperti price-to-earning (P/E) ratio yang menunjukkan nilai 3,87 kali, dengan price-to-book value (PBV) yang menunjukkan nilai 0,36 kali.

Nilai ini lebih rendah apabila dibandingkan dengan Indeks Industri Jasa Keuangan (IDX Finance) yang menunjukkan nilai P/E Ratio sebesar 15,69 kali, dengan PBV yang berada pada level 1,42 kali.

Secara nilai PBV harga saham BBTN bisa dibilang paling murah dibandingkan saham bank pelat merah lainnya, yaitu BBNI (0,96 kali), BMRI (1,54 kali), dan BBRI (1,76 kali).

Terpisah, Kepala Riset Praus Capital Marolop Alfred Nainggolan mengatakan pembelian kembali (buyback) saham dapat menjadi salah satu sentimen positif terhadap pergerakan harga saham.

"Buyback saham adalah aksi korporasi yang memberikan sentimen positif ke harga saham karena dapat menaikkan demand terhadap saham tersebut, sehingga harganya bisa terdorong naik," terangnya.

Buyback tersebut, terang dia, juga dapat menjadi sinyal positif terhadap saham. Buyback menunjukan keyakinan manajemen terhadap prospek harga sahamnya ke depan. Buyback juga dapat mengurangi jumlah saham yang beredar, sehingga nilai EPS semakin besar.


(mkh/mkh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Emiten Bisa "Buyback" Saham Tanpa RUPS, Waspadai Risiko Ini!

Next Article BTN (BBTN) Kantongi Laba Rp2,08 Triliun per September 2024

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|