Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Jerman mengatakan miliarder asal Amerika Serikat (AS) Elon Musk mencoba memengaruhi pemilu di negaranya. Hal ini pun berunjung penolakan keras oleh partai-partai besar di negara tersebut.
Melansir AFP pada Selasa (31/12/2024), Musk memuji partai sayap kanan Alternatif untuk Jerman (AfD) melalui X, platform media sosialnya. Salah satu pendukung utama Presiden terpilih AS Donald Trump itu menyebut "hanya AfD yang dapat menyelamatkan Jerman".
Ia kemudian menegaskan kembali klaim tersebut dengan sebuah opini di surat kabar Jerman pada Minggu. Hal ini membuat marah partai pemerintah.
Juru bicara pemerintah Jerman Christiane Hoffmann membenarkan bahwa tindakan Musk seperti tengah mencoba untuk memberikan pengaruh pada pemilihan parlemen. Hoffmann mengatakan bahwa Musk bebas untuk mengungkapkan pendapatnya tetapi seseorang tidak harus membagikannya seperti apa yang Musk lakukan, seraya mengingatkan bahwa berbagai cabang AfD telah dicap "ekstremis" oleh badan keamanan dalam negeri Jerman.
"Di Jerman, pemilihan diputuskan oleh pemilih di kotak suara... tapi pemilu negara adalah urusan warga Jerman," tegasnya dalam konferensi pers resmi, Senin.
Komentar yang sama juga diutarakan politisi Jerman lain, Lars Klingbeil, salah satu pemimpin Partai Sosial Demokrat (SPD) pimpinan Scholz. Ia mengatakan kepada grup media Funke bahwa Musk "sedang mencoba hal yang sama seperti Presiden Rusia Vladimir Putin".
"Mereka berdua ingin memengaruhi pemilihan umum kita dan mendukung AfD, yang memusuhi demokrasi," katanya, menuduh Musk dan Putin berniat melemahkan Jerman dan mendorongnya dalam kekacauan.
"Lebih banyak tindakan diperlukan di tingkat Eropa untuk membatasi kekuatan politik platform media sosial besar seperti X," tambahnya.
Jerman akan menggelar pemungutan suara pada tanggal 23 Februari. Ini terjadi setelah runtuhnya pemerintahan koalisi Kanselir Olaf Scholz yang berhaluan kiri-tengah bulan lalu.
Musk telah berulang kali menggunakan X untuk menyerang Scholz secara pribadi, yang terbaru setelah serangan mematikan dengan menabrakkan mobil di pasar Natal di kota Magdeburg di bagian timur pada tanggal 20 Desember. Musk menyebut Scholz sebagai "orang bodoh yang tidak kompeten" dan mengatakan dia "harus segera mengundurkan diri".
(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:
Video: 200 Orang Terluka Usai Dokter Saudi Tabrak Kerumunan di Jerman
Next Article Video: Inggris Kecam Cuitan Elon Musk Soal Kerusuhan di Inggris