Heboh 'Manipulasi' Yen di Jepang, Ini yang Sebenarnya Terjadi

11 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Jepang sedang dihebohkan dengan pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Trump menunjuk Jepang bersalah dan menuding bank sentralnya, Bank of Japan (BoJ), seraya menyebut "manipulasi" yen.

Ini dikatakan presiden ke 47 AS itu Senin lalu. Sambil menyinggung rivalnya China, Trump menyebut sekutu Asianya itu terus mengurangi nilai mata uang mereka, sengaja melemahkan yen dengan kebijakan moneter, yang berdampak tak adil untuk AS.

Hal ini kemudian direspons mantan Gubernur BoJ Haruhiko Kuroda. Menurutnya Jepang harus memperbaiki "kesalahpahaman" Trump.

Saat ditanya dalam sebuah acara televisi, ia mengatakan ada batasan terhadap apa yang dapat dilakukan Jepang. Khususnya untuk menopang yen jika dolar menguat karena prospek inflasi AS yang lebih tinggi dari tarif yang direncanakan Trump.

"Faktanya, pemerintah Jepang telah melakukan upaya besar untuk mencegah yen melemah," kata Kuroda, dimuat Reuters, dikutip Senin (10/3/2025).

"Seperti dengan melakukan intervensi di pasar nilai tukar untuk mendukung mata uangnya."

Perlu diketahui, setelah periode kebijakan yang sangat longgar yang berkepanjangan, BOJ telah mulai menaikkan suku bunga. Pemerintah sendiri melakukan intervensi pasar mata uang yang jarang terjadi pada tahun 2022 dan 2023 untuk meningkatkan yen, yang sempat mencapai titik terendah dalam 38 tahun, mendekati 162 terhadap dolar.

"BOJ tidak secara sengaja mengarahkan yen lebih rendah dengan kebijakan moneter. Jika ada kesalahpahaman pada poin itu, hal itu perlu ditangani," kata Kuroda yang menjabat 2013-2023.

Saat ini di bawah Gubernur Kazuo Ueda, BoJ menghentikan langkah-langkah stimulus radikal pada Maret tahun lalu dan menaikkan suku bunga jangka pendek menjadi 0,5% pada Januari. BoJ berpandangan Jepang di ambang pencapaian target inflasi 2% secara berkelanjutan.

"BOJ sudah menormalkan kebijakan moneter dan akan terus melanjutkan hal ini, seperti dengan menaikkan suku bunga secara bertahap ke tingkat yang dianggap netral bagi perekonomian," tambah Kuroda.

"Menaikkan suku bunga dengan cepat di atas netral atau mempertahankan suku bunga rendah terlalu lama adalah tindakan yang tidak tepat," ujarnya.

Perlu diketahui, bagi Trump kebijakan Jeoang untuk menjaga yen memberikan ekspor Jepang keunggulan kompetitif. Ini tak sesuai dengan misi ekonomi Trump, Make America Great Again (MAGA).


(sef/sef)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Ekonomi Jepang Merosot Tajam, Tumbuh 0,1% Sepanjang 2024

Next Article Video: Jepang Naikkan Suku Bunga, Ekonomi Jepang Tumbuh 0,9%

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|