Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan buka suara soal sejumlah kegentingan yang terjadi di negaranya pascapenahanan tokoh oposisi yang juga Wali Kota Istanbul, Ekrem Imamoglu, pekan lalu. Pernyataannya ini disampaikan dalam acara buka puasa bersama tokoh muda Turki, Selasa (25/3/2025).
Dalam pernyataannya, Erdogan menghimbau agar warga Turki tetap bersabar dan menggunakan akal sehat di tengah apa yang ia gambarkan sebagai hari-hari yang sangat sensitif. Ia juga menyebut para warga yang turun ke jalan memprotes manuver ini sebagai pelaku teror.
"Mereka yang meneror jalan-jalan kita dan ingin mengubah negara ini menjadi tempat yang kacau tidak punya tujuan. Jalan yang mereka tempuh adalah jalan buntu," kata Erdogan dikutip Reuters.
Sebagaimana diketahui, Imamoglu ditahan pekan lalu atas tuduhan korupsi. Namun banyak pihak, termasuk partai oposisi, pemimpin Eropa, dan kelompok hak asasi manusia menyebut penahanan Imamoglu, pesaing utama Erdogan secara politik, sebagai tindakan yang dipolitisasi dan anti-demokrasi.
Para pengunjuk rasa anti pemerintah di Turki mengatakan mereka berencana untuk terus melakukan kampanye demonstrasi. Hal ini tetap dilakukan meski pertemuan atas isu tersebut telah menghadapi larangan dari pihak kepolisian.
"Saya akan berusaha datang sebanyak mungkin karena pemerintah tidak memberikan keadilan kepada kami," kata seorang mahasiswa di taman Sarachane di Istanbul.
"Saya takut ketika pertama kali datang, mengira kami mungkin akan ditangkap. Tetapi saya tidak takut sekarang."
Partai yang menaungi Ekrem, Partai Rakyat Republik (CHP), dalam beberapa hari terakhir telah berulang kali mendesak orang-orang untuk turun ke jalan. Ketua CHP Ozgur Ozel, bahkan telah memberikan pidato dari atas bus di taman Sarachane setiap malam.
"Acara (demonstrasi) terakhir di sana pada hari Selasa akan menjadi akhir yang hebat sekaligus awal yang hebat bagi demonstrasi baru di tempat lain, dan kami bersumpah untuk terus berjuang," tegasnya.
"Saya harap ini tidak akan pernah berhenti, Kami di sini karena keadilan dan demokrasi dan karena kami tidak percaya bahwa kami hidup di negara yang demokratis."
Sementara itu, Erdogan pada Senin menuduh CHP memprovokasi warga dan meramalkan mereka akan merasa malu atas "kejahatan" yang dilakukan terhadap negara itu setelah "pertunjukan" mereka memudar.
Warga Boikot-Lira Anjlok
Mahasiswa telah melakukan banyak pembangkangan sipil dan banyak yang memboikot kelas universitas sejak Senin. Banyak profesor universitas juga melakukan aksi mogok protes satu hari pada Selasa.
Kantor Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendesak otoritas Turki untuk memastikan bahwa hak atas kebebasan berekspresi dan berkumpul dijamin, sesuai dengan hukum internasional.
Namun, pengadilan pada Selasa memenjarakan, sambil menunggu persidangan, tujuh wartawan, termasuk fotografer AFP Yasin Akgul, karena "menolak untuk bubar meskipun sudah diperingatkan selama demonstrasi," menurut dokumen pengadilan.
Sejak penahanan Imamoglu, aset keuangan Turki telah jatuh. Hal ini mendorong bank sentral untuk menggunakan cadangan demi mendukung nilai tukar mata uang lira.
"Otoritas akan melakukan apapun yang diperlukan untuk menjinakkan kegelisahan pasar, dan bahwa dampak dari gejolak pasar akan terbatas dan sementara," kata Menteri Keuangan Turki, Mehmet Simsek.
(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Turki Chaos! Rival Erdogan Ditangkap Jelang Pemilu, Picu Demo
Next Article Wali Kota Istanbul Lawan Politik Utama Erdogan Ditahan Polisi, Kenapa?