Jakarta, CNBC Indonesia — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan tren penguatan pagi ini, Senin (26/5/2025).
Indeks dibuka naik 0,28% dan ke level 7.234,01. Sebanyak 234 saham naik, 77 saham turun, dan 268 tidak bergerak.
Nilai transaksi pada pembukaan perdagangan senilai Rp 262,47 miliar yang melibatkan 337,62 juta saham dalam 31.837 kali transaksi.
Sebagai informasi, pasar keuangan Indonesia hanya akan buka tiga hari pada perdagangan pekan ini karena ada libur cuti bersama Kamis dan Jumat untuk peringatan Kenaikan Yesus Kristus. Mengingat pendeknya hari perdagangan maka investor mesti berpikir cermat dalam mengambil keputusan.
Dari dalam negeri, pelaku pasar menyambut positif potensi penurunan suku bunga acuan dan membaiknya defisit transaksi berjalan. Langkah Danantara untuk efisiensi BUMN lewat M&A juga dinilai memberi prospek cerah bagi sektor korporasi ke depan.
Sementara itu, laporan terbaru JP Morgan pada 19 Mei 2025 menaikkan peringkat saham di pasar berkembang atau emerging market, termasuknya ada Indonesia,
Sebelumnya pada Maret lalu, JP Morgan telah menaikkan peringkat dari underweight ke netral, kemudian laporan terbaru menaikkan rating lagi dari netral menjadi overweight.
Ada lima alasan yang membuat pasar emerging market kini lebih dilirik investor ketimbang pasar negara maju. Di antaranya adalah ketidakpastian perang dagang yang sedikit mereda, melemahnya dolar AS, pemulihan ekonomi China, valuasi yang masih murah serta proyeksi pemangkasan suku bunga The Fed.
Upgrade rating Emerging Markets ini menjadi kabar baik saat IHSG memasuki pekan terakhir Mei. Dengan jadwal perdagangan yang hanya tiga hari karena libur Kenaikan Isa Almasih, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di titik rawan. Setelah mencetak kenaikan lebih dari 10% dalam sebulan, kini indeks mendekati resistance penting di area 7.300. Secara teknikal, kegagalan menembus MA200 bisa memicu aksi ambil untung, dengan potensi koreksi ke 6.900-7.000.
Dalam perkembangan berbeda, Presiden AS Donald Trump, pada Jumat pekan lalu, mengatakan bahwa ia "merekomendasikan tarif langsung sebesar 50% terhadap Uni Eropa" setelah mengeluhkan bahwa negosiasi perdagangan telah mengalami kebuntuan.
Trump menulis di Truth Social bahwa tarif impor baru yang sangat tinggi ini akan mulai berlaku pada 1 Juni.
Menurut Trump Uni Eropa "sangat sulit untuk diajak bekerja sama. Pembicaraan kami dengan mereka tidak ke mana-mana!"," tulis Trump mengenai blok beranggotakan 27 negara tersebut, dikutip dari CNBC Internarional.
Sebagaimana diketahui, investor sebelumnya membeli saham dengan spekulasi bahwa akan muncul lebih banyak kesepakatan dagang dengan berbagai negara selama masa jeda 90 hari tersebut. Namun, tindakan Trump pada hari Jumat bisa jadi menunjukkan bahwa harapan tersebut keliru.
(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini: