IHSG Ditutup Merah, Tertekan Kinerja Saham TPIA-GOTO-DCII

4 days ago 12

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergelincir ke zona merah pada perdagangan hari ini, Selasa (26/5/2025).

IHSG terkoreksi 0,8% atau turun 25,81 poin ke 7.188,25 dan meninggalkan level 7.200. Sebanyak 225 saham turun, 414 saham naik, dan 170 tidak bergerak.

Nilai transaksi terbilang ramai hari ini, mencapai Rp 14 triliun yang melibatkan 35,47 miliar saham dalam 1,42 juta kali transaksi.

Mengutip Refinitiv, bahan baku menjadi sektor yang turun paling dalam, yakni 2,99%. Sektor utilitas dan properti masing-masing turun 1,42% dan 1,38%. Sementara itu sektor kesehatan dan energi mengalami apresiasi tipis.

Adapun saham yang menjadi pemberat utama adalah Chandra Asri (TPIA) milik Prajogo Pengestu yang ambruk 7,58% pada perdagangan hari ini dan berkontribusi atas pelemahan 18 indeks poin.

Kemudian ada GOTO yang anjlok 5,56% ke level 68. GOTO berkontribusi sebesar 8,66 indeks poin terhadap penurunan IHSG. Sebelumnya saham GOTO sempat turun tajam ke Rp 65 per saham dengan kontribusi pelemahan 17,32 indeks poin pada perdagangan intraday sesi pertama.

Sebagaimana diketahui, saham GOTO sempat lompat seiring dengan berembusnya kabar merger perusahaan dengan Grab. Namun kemudian Tirza Munusamy, Chief of Public Affairs Grab Indonesia, menegaskan bahwa informasi tersebut tidak berdasar dan tidak dapat diverifikasi.

"Namun, spekulasi tersebut tidak bersumber dari informasi yang terverifikasi, sehingga kami tidak dalam posisi untuk menanggapinya lebih lanjut," katanya.

Terpisah, pihak manajemen GOTO menyampaikan bahwa perusahaan menerima berbagai penawaran dari sejumlah pihak. "Dari waktu ke waktu, Perseroan menerima berbagai penawaran dari berbagai pihak. Hal ini bersifat rahasia," tulis manajemen dalam keterbukaan informasi.

Perseroan menilai, kerahasiaan identitas perlu dijaga karena sifat rencananya tidak mengikat dan masih dalam tahap yang sangat awal. Lebih dari itu, wacana terkait merger tersebut kerap disampaikan secara informal, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Melengkapi tiga besar beban IHSG hari ini ada saham DCII yang turun 2,68% dan memangkas 5,34 indeks poin.

DCII saat ini merupakan saham paling mahal di Bursa Efek Indonesia. Saham ini telah terbang lebih dari 200% sepanjang tahun berjalan atau dari level 46.000-an ke level 140.000-an. DCII bahkan sempat menembus harga 200.000-an per saham.

Sebagai informasi, pasar keuangan Indonesia hanya akan buka tiga hari pada perdagangan pekan ini karena ada libur cuti bersama Kamis dan Jumat untuk peringatan Kenaikan Yesus Kristus. Mengingat pendeknya hari perdagangan maka investor mesti berpikir cermat dalam mengambil keputusan.

Sebenarnya pelaku pasar telah menyambut positif potensi penurunan suku bunga acuan dan membaiknya defisit transaksi berjalan. Langkah Danantara untuk efisiensi BUMN lewat M&A juga dinilai memberi prospek cerah bagi sektor korporasi ke depan.

Laporan terbaru JP Morgan pada 19 Mei 2025 juga menjadi stimulus positif karena menaikkan peringkat saham di pasar berkembang atau emerging market, termasuk Indonesia.

JP Morgan telah menaikkan peringkat dari underweight ke netral, kemudian laporan terbaru menaikkan rating lagi dari netral menjadi overweight.

Ada lima alasan yang membuat pasar emerging market kini lebih dilirik investor ketimbang pasar negara maju. Di antaranya adalah ketidakpastian perang dagang yang sedikit mereda, melemahnya dolar AS, pemulihan ekonomi China, valuasi yang masih murah serta proyeksi pemangkasan suku bunga The Fed.

Upgrade rating Emerging Markets ini menjadi kabar baik saat IHSG memasuki pekan terakhir Mei. Dengan jadwal perdagangan yang hanya tiga hari karena libur Kenaikan Isa Almasih, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di titik rawan. Setelah mencetak kenaikan lebih dari 10% dalam sebulan, kini indeks mendekati resistance penting di area 7.300. Secara teknikal, kegagalan menembus MA200 bisa memicu aksi ambil untung, dengan potensi koreksi ke 6.900-7.000.

Akan tetapi investor rupanya belum bisa benar-benar bernapas lega. Dalam perkembangan berbeda, Presiden AS Donald Trump, pada Jumat pekan lalu, mengatakan bahwa ia "merekomendasikan tarif langsung sebesar 50% terhadap Uni Eropa" setelah mengeluhkan bahwa negosiasi perdagangan telah mengalami kebuntuan.

Trump menulis di Truth Social bahwa tarif impor baru yang sangat tinggi ini akan mulai berlaku pada 1 Juni.

Menurut Trump Uni Eropa sangat sulit untuk diajak bekerja sama. "Pembicaraan kami dengan mereka tidak ke mana-mana!," tulis Trump mengenai blok beranggotakan 27 negara tersebut, dikutip dari CNBC Internarional.

Sebagaimana diketahui, investor sebelumnya membeli saham dengan spekulasi bahwa akan muncul lebih banyak kesepakatan dagang dengan berbagai negara selama masa jeda 90 hari tersebut. Namun, tindakan Trump pada hari Jumat bisa jadi menunjukkan bahwa harapan tersebut keliru.


(fsd/fsd)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Mau Libur Panjang, IHSG Lanjut "Semringah" Tapi Rupiah Melemah

Next Article Video: Hari Terakhir Bursa, IHSG Masih Merana di Zona Merah

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|