Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali terkoreksi signifikan dan mengawali pekan ini dengan lesu. Indeks yang dibuka turun 0,43% ke level 6.231,21 makin turun tajam satu jam setelah perdagangan dibuka, namun mampu memangkas pelemahan jelang akhir perdagangan
Hingga pukul 10.16 WIB IHSG anjlok 3,56% ke 6.036 atau turun 222 poin. Bahkan pada titik terdalam IHSG sempat ambles hingga 4,60% lebih dan balik ke level 5.900. Namun pada penutupan perdagangan sesi pertama IHSG kembali mulai naik ke level 6.114,21, atau masih melemah 2,30%.
Sebanyak 100 saham naik, 555 saham turun, dan 139 tidak bergerak. Nilai transaksi pada pagi ini mencapai Rp 7,68 triliun yang melibatkan 9,12 miliar saham dalam 674 ribu kali transaksi.
Emiten blue chip kembali terkoreksi, khususnya emiten perbankan, emiten yang dikendalikan grup konglomerat dan emiten BUMN.
Emiten Grup Barito tercatat sebagai pemberat utama kinerja IHSG hari ini. Saham BREN yang memiliki kapitalisasi pasar jumbo tercatat ambruk hingga 7%, sedangkan saham BRPT dan TPIA terkoreksi masing-masing 5% dan 2%.
Saham tambang emas Salim juga terkoreksi dalam hingga 12%. Kemudian saham duo properti milik Aguan CBDK dan PANI juga melemah nyaris dua digit.
Saham Blue Chip lain seperti BBCA juga terkoreksi hingga 1% lebih dan balik ke level Rp 7.825 per saham. Sementara emiten holding Grup Astra (ASII) dan anak usaha di sektor pertambangan UNTR juga tercatat turun.
Sementara itu, sejumlah emiten BUMN juga tercatat mengalami koreksi signifikan.
Pelemahan ini terjadi jelang pengumuman penting yang menjadi perhatian investor, yakni pengumuman pengurus SWF terbaru RI, Danantara. Hari ini juga pemerintah resmi mengalihkan seluruh saham seri A ke PT Biro Klasifikasi Indonesia yang merupakan holding operasional yang dimiliki dan dikendalikan oleh Danantara sebagai bagian dari penyertaan modal.
Adapun diperkirakan pada perdagangan sepekan depan transaksi cenderung sepi dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi kembali merana.
Hal ini lantaran fokus sebagian investor sudah mulai menuju libur lebaran dan persiapan Lebaran, sehingga sebagian investor cenderung melakukan aksi jual saham atau taking profit hingga menunda transaksi untuk fokus terhadap momen lebaran.
Jika berkaca pada perdagangan IHSG di sepekan ini, IHSG telah jatuh 3,95% di level 6.258,18 hingga penutupan perdagangan Jumat (21/3/2025). Meski masih tersisa dua pekan terakhir sebelum libur lebaran, IHSG sudah terperosok lebih dulu. Koreksi tersebut memperpanjang pelemahan IHSG di sepanjang tahun ini yang mencapai 11,61%.
IHSG pun sempat mengalami trading halt pada perdagangan Selasa (18/3/2025) yang dimana IHSG sempat jatuh ke level terendah pada perdagangan hari itu dengan penurunan hingga 7,11% di level 6.011,84.
Dalam sebulan terakhir terpantau Net Foreign Sell sudah mencapai Rp19,85 triliun. Dan di sepanjang 2025, asing telah keluar dari bursa saham Tanah Air sebesar Rp30,82 triliun.
(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini: