IHSG Naik Nyaris 3%! Ini Saham yang Bikin Terbang

3 days ago 6

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup nyaris naik 3% hari ini, Senin (17/2/2025). IHSG pun kembali ke level 6.800 setelah sebelumnya sempat menyentuh level 6.500an. 

Nyaris seluruh sektor berada di zona hijau. Sebanyak 411 saham naik, 189 tidak berubah, dan hanya 192 yang turun.

Nilai transaksi pada perdagangan hari ini mencapai Rp11,59 triliun dan melibatkan 19,38 miliar saham dalam 1,39 juta transaksi. 

Berdasarkan sektoral, utilitas memimpin kenaikan dengan 12,8%. Lalu diikuti oleh bahan baku 4,04% dan finansial 3,48%. 

Mengutip Revinitif, ada lima penggerak utama IHSG hari ini. Barito Renewables Energy (BREN) menyumbang 33,73 indeks poin. Lalu diikuti oleh BMRI 26,81 indeks poin, BBRI 24,59 indeks poin, BBCA 21,15 indeks poin, dan TLKM 13,89 indeks poin.

BREN bersama saham milik Prajogo Pangestu lainnya sempat mengalami tekanan jual signifikan setelah MSCI memutuskan untuk tidak memasukkan mereka ke dalam indeks.

Perkembangan terbaru, MSCI mengumumkan bahwa pihaknya akan menerima masukan dari pelaku pasar dan investor terkait kelayakan investasi BREN, CUAN, dan PTRO hingga 31 Maret 2025. 

Sementara itu, kenaikan saham-saham perbankan pelat merah seiring dengan rencana mereka mengadakan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada bulan depan. Dalam rapat tersebut akan diumumkan besaran dividen dari laba tahun buku 2024.

BBRI sebelumnya memberikan sinyal akan membagikan dividen sebesar 80%–85% dari laba tahun buku 2024. Lalu BBNI memberikan kisaran rasio dividen lebih tinggi dibandingkan dengan tahun lalu, yakni 55% hingga 60%.

BMRI hendak menjaga rasio dividen pada kisaran 60%. Angka ini merupakan rasio dividen BMRI dalam lima tahun terakhir. 

Selain menjelang pengumuman dividen, saham bank jumbo juga terkerek seiring dengan rencana pembelian saham kembali atau buyback. BBRI, BMRI dan BBNI, masing-masing akan melaksanakan buyback dengan nilai, masing-masing, Rp3 triliun, Rp 1,7 triliun, dan Rp905 miliar.

Adapun pergerakan pasar keuangan Tanah Air pada sepanjang pekan ini akan lebih banyak dipengaruhi oleh sentimen dari dalam negeri, mulai dari penantian data neraca dagang, suku bunga Bank Indonesia (BI), sampai pertumbuhan kredit perbankan.

Sementara dari eksternal, perhatian pasar akan tertuju pada risalah the Fed terbaru yang potensi bisa lebih hawkish.


(mkh/mkh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Penyebab IHSG Ambruk, Outflow Hingga Saham Prajogo Pangestu

Next Article IHSG Dibuka Merah, Balik Lagi ke Level 7.400-an

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|