IHSG Pesta Pora Hari Ini! Ditutup Naik Nyaris 3%

3 days ago 5

Jakarta, CNBC Indonesia — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melesat nyaris 3% pada penutupan perdagangan hari ini, Senin (17/2/2025).

Hingga akhir sesi II, IHSG ditutup naik 2,9% ke level 6.830,88. Sebanyak 411 saham naik, 192 turun, dan 189 tidak berubah. 

Nilai transaksi pada perdagangan hari ini mencapai Rp 11,56 triliun dengan melibatkan 19,27 miliar saham dalam 1,39 juta transaksi. 

Tercatat hampir semua sektor berada di zona hijau. Utilitas memimpin dengan kenaikan 12,42%. Lalu diikuti oleh bahan baku 4,03%, finansial 3,51%, energi 1,55%, teknologi 1,46%, industri 0,61%, konsumer non-cylcicals 0,35%, dan kesehatan 0,06%. 

Hanya dua sektor yang merana, yaitu konsumer cyclicals -0,05% dan properti -1,46%.

Mengutip Refinitiv, dua saham bank BUMN menjadi penggerak IHSG hari ini. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk atau BMRI ditutup naik 5,85% ke level 5.425. BMRI mengerek IHSG sebesar 26,81 indeks poin. 

Lalu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menutup perdagangan hari ini dengan kenaikan 4,15% ke level 4.020. BBRI mengatrol IHSG sebanyak 24,59 indeks poin. 

Selain itu saham bank jumbo lainnya, BBCA juga menyumbang 21,15 indeks poin terhadap kenaikan IHSG hari ini. 

Kenaikan saham-saham perbankan pelat merah seiring dengan rencana mereka mengadakan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada bulan depan. Dalam rapat tersebut akan diumumkan besaran dividen dari laba tahun buku 2024.

Sebelumnya, Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan bahwa rasio pembagian dividen tahun buku 2024 bank pelat merah itu diharapkan berada di kisaran 80% hingga 85%. Menurutnya, BRI memiliki permodalan yang sangat lebih dari cukup untuk membagikan dividen jumbo. Posisi rasio kecukupan modal (CAR) bank di level 26%.

Terpisah, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar memperkirakan rasio pembagian dividen dari laba tahun buku 2024 akan berada pada rentang 55% hingga 60%.

Persentase itu lebih tinggi jika dibandingkan realisasi rasio dividen tahun 2023 sebesar 50% dari total laba bersih atau senilai Rp10,45 triliun. Namun, Royke juga menegaskan bahwa keputusan akhir terkait besaran dividen berada di meja RUPS.

Sementara itu, Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Sigit Prastowo mengatakan bahwa dividend payout ratio atau rasio dividen dalam 5 tahun terakhir dijaga pada level 60%. "Ini sesuai arahan Kementerian BUMN sebagai pemegang saham utama," katanya.

Pada kesempatan berbeda, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi juga mengatakan bahwa setidaknya rasio dividen dari laba tahun buku 2024 akan serupa dengan dividen laba tahun buku 2023. "Nggak ada perubahan. Kinerja Mandiri bagus, jadi paling tidak sama dengan tahun lalu untuk rasionya," ujarnya.

Selain menjelang pengumuman dividen, saham bank jumbo juga terkerek seiring dengan rencana pembelian saham kembali atau buyback. BBRI, BMRI dan BBNI, masing-masing akan melaksanakan buyback dengan nilai, masing-masing, Rp3 triliun, Rp 1,7 triliun, dan Rp905 miliar.

Adapun pergerakan pasar keuangan Tanah Air pada sepanjang pekan ini akan lebih banyak dipengaruhi oleh sentimen dari dalam negeri, mulai dari penantian data neraca dagang, suku bunga Bank Indonesia (BI), sampai pertumbuhan kredit perbankan.

Sementara dari eksternal, perhatian pasar akan tertuju pada risalah the Fed terbaru yang potensi bisa lebih hawkish.


(mkh/mkh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Rupiah Semringah Saat IHSG Terperosok ke Level 6.500-an

Next Article IHSG Dibuka Merah, Balik Lagi ke Level 7.400-an

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|