2 hours ago
2
FOTO
CNBC Indonesia/Tri Susilo, CNBC Indonesia
03 February 2025 14:35
Antrean mengular masyarakat yang ingin membeli Liquefied Petroleum Gas (LPG) tabung 3 kg terjadi di depan agen di Jalan Aria Putra, Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan, Senin (03/02/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
"Panjangnya antrean terlihat sejak pukul 07.05 pagi tadi, padahal agen yang biasanya sudah buka pukul 09.00 pagi," ungkap salah satu warga saat berbincang santai dengan CNBC Indonesia. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Terlihat mayoritas warga yang antre adalah ibu-ibu ataupun bapak-bapak yang mengaku sudah kesulitan mendapatkan LPG 3 kg. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Warga kesulitan untuk mendapatkan gas "melon" tersebut sejak awal Februari 2025. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
"Sudah susah dari minggu lalu. Bingung saya juga, pagi harus masak, terutama bekel anak-anak sekolah," ungkap salah seorang ibu muda yang tengah mengantre LPG 3 kg tersebut. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Terlihat kemacetan panjang akibat antrean puluhan emak-emak yang ingin membeli LPG 3 kg. Pasalnya, antrean warga ini "memakan" badan jalan dan kendaraan roda dua pun diparkir sembarangan. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Seperti diketahui, terhitung mulai 1 Februari 2025, pengecer tak lagi bisa menjual gas LPG 3 kg jika tidak terdaftar sebagai pangkalan resmi. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Pengecer yang ingin tetap menjual gas LPG 3 kg, harus mengajukan Nomor Induk Berusaha (NIB) kemudian mendaftarkannya agar bisa menjadi pangkalan resmi. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Imbas kebijakan baru ini pun memicu antrean panjang warga yang ingin membeli gas "melon" tersebut. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
