Jakarta, CNBC Indonesia - PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) memberikan perkembangan terbaru rencana pencatatan saham perdananya atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Melalui paparan di Komisi VI DPR RI Direktur Utama Inalum Ilhamsyah Mahendra mengatakan saat ini pihaknya tengah mempersiapkan proses IPO. Adapun seremoni pencatatan ditargetkan berjalan pada 2026 mendatang.
"Kemudian ada rencana IPO yang tahun ini kita konsentrasi dulu. Bagaimana IPO dilakukan, assessment, valuasi dan nanti kita juga melaporkan progres selanjutnya," ungkap Ilhamsyah dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Jakarta, Kamis, (13/3/2025).
Sebelumnya, Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID, Dilo Seno Widagdo menyebutkan, sesuai dengan apa yang sudah tertuang dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), Inalum ditargetkan bisa melakukan unlock value pada kurun waktu 2026-2027 mendatang.
"IPO Inalum, unlocking value Inalum itu salah satu opsi yang memang sekarang kita kaji. Toh kalau secara RJPP nya kita mungkin di 2026-2027," jelasnya saat ditanya perihal kapan IPO Inalum, ditemui di sela acara MINDialogue Hilirisasi dan Industrialisasi Strategi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045, dikutip Jumat (10/1/2025).
Walau tidak disebutkan secara gamblang apakah unlocking value yang dimaksud tersebut melalui IPO, Dilo menegaskan hal yang menjadi fokus perusahaan saat ini adalah pembenahan equity story Inalum.
Hal ini perlu dilakukan untuk mendongkrak nilai jual Inalum sebelum melantai di Bursa.
"Nah ini memang equity story nya harus dibenerin dulu. Equity story kalau melihat sekarang Inalum sebagai stand alone, hanya punya pabrik manufacturing di Kuala Tanjung, sizenya cuma 250 ribu (ton), kurang nendang gitu. Nah ini yang memang di 2025 ini kita mesti improve dulu equity story-nya," tambah Dilo.
Lebih lanjut, dia mengatakan saat ini Inalum juga melalui perusahaan kerja sama dengan PT Aneka Tambang (ANTM) yakni PT Borneo Alumina Indonesia (BAI) masih harus memperjelas lini usahanya termasuk kapasitas dan rencana pembangunan smelter tahap keduanya.
"Nah kalau kayak gitu equity story nya sudah mulai kelihatan lebih bagus. Nah itu baru kita IPO. Tapi jangan sampai kita IPO unlocking value, value-nya gak ada," tandasnya.
(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Kontraktor Tambang Nikel MINE Siap IPO, Simak Prospeknya
Next Article Prabowo Minta Swasembada Aluminium, Ini kata Bos Inalum