Iran Tolak Mentah-Mentah Syarat AS soal Nuklir, 'OTW' Perang Dunia 3?

1 week ago 17

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Iran pada Senin (26/5/2025) menegaskan tidak akan menghentikan sementara program pengayaan uranium sebagai syarat untuk mencapai kesepakatan nuklir baru dengan Amerika Serikat.

Dilansir, pernyataan tegas tersebut disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmail Baghaei, dalam konferensi pers di Teheran, di tengah spekulasi media tentang kemungkinan pembekuan sementara pengayaan sebagai jalan kompromi.

"Iran tidak akan pernah menerima hal itu," tegas Baghaei saat menjawab pertanyaan mengenai laporan bahwa Iran mungkin setuju membekukan pengayaan uranium selama 3 tahun untuk membuka jalan menuju kesepakatan.

Selain menolak skema pembekuan, Baghaei juga menepis kemungkinan tercapainya kesepakatan nuklir sementara atau interim deal dengan Washington. Ia menyebut laporan media yang menyebut bahwa Iran dan AS sedang mempertimbangkan perjanjian sementara sebagai "tidak berdasar."

Baghaei mengungkapkan bahwa hingga kini belum ada tanggal yang ditetapkan untuk putaran keenam negosiasi antara Teheran dan Washington. Saat ini, Iran masih menunggu detail lebih lanjut dari mediator Oman mengenai waktu dan format diskusi berikutnya.

"Jika ada itikad baik dari pihak Amerika, kami juga bersikap optimis. Namun, jika pembicaraan itu bertujuan membatasi hak-hak Iran, maka perundingan tidak akan menghasilkan apa-apa," tambah Baghaei.

Negosiasi ini merupakan bagian dari upaya yang telah berlangsung puluhan tahun untuk menyelesaikan perselisihan panjang mengenai ambisi nuklir Iran. Pemerintahan Presiden Donald Trump saat ini berupaya menekan Iran agar mengurangi kapasitas potensialnya dalam memproduksi senjata nuklir, yang menurut Gedung Putih bisa memicu perlombaan senjata di kawasan dan mengancam keamanan sekutu seperti Israel.

Namun, Iran berkali-kali menegaskan bahwa program nuklirnya murni untuk tujuan damai dan sipil, seperti pembangkit listrik dan riset medis. Teheran juga ingin segera mendapatkan pencabutan sanksi ekonomi yang selama ini menghantam sektor perminyakan dan keuangan mereka secara berat.

Sebelumnya, Trump pada Minggu malam menyatakan bahwa tim perunding AS telah melakukan "pembicaraan yang sangat baik" dengan delegasi Iran pada akhir pekan lalu. Meskipun tidak dijelaskan lebih lanjut tentang isi pembahasan, Trump mengatakan bahwa komunikasi sedang berlangsung aktif dan tetap terbuka.

Pernyataan ini menjadi kontras dengan nada keras yang kerap digunakan kedua belah pihak di ruang publik terkait isu pengayaan uranium, yang menjadi titik krusial dalam setiap kebuntuan diplomatik selama bertahun-tahun.

Dengan tidak adanya kesepakatan sementara dan penolakan Iran untuk membekukan pengayaan uranium, masa depan diplomasi nuklir antara Teheran dan Washington tampak makin tidak pasti.

Sementara Trump berada di bawah tekanan politik domestik untuk mengendalikan potensi nuklir Iran dan memastikan keamanan regional, Iran justru makin menuntut pengakuan atas hak kedaulatan nuklirnya dan pencabutan penuh sanksi.


(luc/luc)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Iran & AS Sepakat Lanjutkan Negosiasi Soal Nuklir

Next Article AS-Iran 'Empat Mata' Bahas Nuklir, Trump Ultimatum Serbu Teheran

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|