Jakarta, CNBC Indonesia - Delegasi Israel dan milisi Hamas bertemu di Doha, Qatar, Jumat (3/1/2025) untuk memulai perundingan perdamaian keduanya. Hal ini terjadi setelah sejumlah perundingan perdamaian belum dapat membuahkan hasil, sementara perang keduanya telah mencapai hari ke 455.
Dalam laporan TRT News, Hamas mengatakan perundingan ini bertujuan untuk membicarakan opsi penghentian perang sepenuhnya dan juga penarikan pasukan Israel dari wilayah Gaza, Palestina.
"Negosiasi tidak langsung akan dilanjutkan hari ini, Jumat, di ibu kota Qatar, Doha. Pembicaraan akan berfokus pada upaya memastikan kesepakatan mengarah pada penghentian permusuhan sepenuhnya (dan) penarikan pasukan pendudukan dari Gaza," ujar milisi tersebut.
Israel memulai serangannya di Gaza setelah para pejuang Hamas menyerang komunitas-komunitas Israel pada 7 Oktober 2023, menewaskan 1.200 orang dan menyandera lebih dari 250 orang. Israel mengatakan sekitar 100 sandera masih ditahan, tetapi tidak jelas berapa banyak yang masih hidup.
Foto: AP/Bilal Hussein
Hezbollah supporters carry a picture of slain leader Hassan Nasrallah as they return to Dahiyeh, in Beirut, Lebanon, following a ceasefire between Israel and Hezbollah that went into effect on Wednesday, Nov. 27, 2024. (AP Photo/Bilal Hussein)
Pihak berwenang di Gaza mengatakan kampanye Israel telah menewaskan lebih dari 45.000 warga Palestina dan membuat sebagian besar penduduk yang berjumlah 2,3 juta orang mengungsi. Sebagian besar daerah kantong pesisir itu hancur.
Sejauh ini, para mediator belum berhasil mengamankan gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Sumber yang dekat dengan diskusi tersebut mengatakan bahwa Qatar dan Mesir telah mampu menyelesaikan beberapa perbedaan antara pihak-pihak yang bertikai tetapi masih ada titik-titik yang mengganjal.
Sementara itu, sekutu utama Israel, Amerika Serikat (AS), menyatakan bahwa pihaknya menyambut baik diskusi yang terjadi di Qatar antara keduanya. Washington menyebut siap ikut serta dalam membantu melancarkan proses perdamaian antara keduanya.
"Kami pikir itu langkah yang baik, dan tentu saja tidak mengurangi harapan kami bahwa kesepakatan dapat dicapai. Kami pikir kesepakatan baru itu mendesak dan memungkinkan, dan sekali lagi, kami menyambut baik keputusan Israel untuk mengirim tim lain ke Doha," kata Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional AS, John Kirby kepada wartawan.
"Presiden telah menjelaskan bahwa tim keamanan nasionalnya akan menjadi peserta sampai akhir, dan kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk melihat apakah kami dapat menengahi kesepakatan gencatan senjata baru lagi yang akan membawa pulang para sandera," bebernya.
(tps/wur)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Israel Negosiasi dengan Hamas, Bahas Pembebasan Sandera
Next Article Terungkap, Hamas 'Menyesal' Serang Israel 7 Oktober