Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada akhir perdagangan Selasa (24/12/2024), menjelang libur Natal 2024. Pasar akan kembali buka pada Jumat (27/12/2024).
IHSG ditutup melemah 0,43% ke posisi 7.065,75. IHSG sempat berhasil bangkit dan menembus level psikologis 7.100 di perdagangan sesi I hari ini. Namun di sesi II, IHSG cenderung berbalik melemah dan akhirnya bertahan di level psikologis 7.000.
Nilai transaksi indeks pada hari ini mencapai sekitar Rp 9,4 triliun dengan melibatkan 19,9 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 1 juta kali. Sebanyak 269 saham menguat, 312 saham melemah, dan 208 saham stagnan.
Secara sektoral, sektor teknologi dan konsumer non-primer menjadi penekan terbesar IHSG di akhir perdagangan hari ini yakni masing-masing mencapai 1,68% dan 1,19%.
Sementara dari sisi saham, emiten energi baru terbarukan (EBT) konglomerasi Prajogo Pangestu yakni PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) menjadi penekan terbesar IHSG yakni mencapai 8,6 indeks poin.
Selain itu, adapula emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang juga menekan IHSG sebesar 6,9 indeks poin.
IHSG merana menjelang libur Natal 2024, di mana perdagangan pasar saham RI dibuka kembali pada Jumat mendatang. Perdagangan yang cukup pendek ini membuat pasar tampaknya kurang bergairah untuk kembali berinvestasi di pasar saham RI. Apalagi, sentimen global yang cenderung minim membuat IHSG makin sulit untuk bangkit lebih lanjut.
Dari global, sentimen kurang menggembirakan datang dari Amerika Serikat (AS), di mana kepercayaan konsumen AS secara tak terduga melemah pada bulan Desember karena euforia pasca-pemilu memudar dan kekhawatiran tentang kondisi bisnis di masa depan muncul.
The Conference Board pada Senin kemarin melaporkan bahwa indeks kepercayaan konsumen turun menjadi 104,7 bulan ini dari 112,8 di bulan November, yang telah direvisi naik.
Para ekonom yang disurvei oleh Reuters sebelumnya memperkirakan indeks akan naik menjadi 113,3 dari laporan sebelumnya yang menyebutkan angka 111,7.
Konsumen mulai menyadari dampak negatif potensial dari tarif terhadap ekonomi. Survei dari The Conference Board pada Senin menunjukkan 46% konsumen memperkirakan tarif akan meningkatkan biaya hidup.
Hal ini berkontribusi pada penurunan indeks kepercayaan konsumen sebesar 8,1 poin menjadi 104,7 pada Desember, menghapus semua kenaikan setelah kemenangan Trump pada 5 November.
Namun, konsumen tetap optimis terhadap pasar tenaga kerja, penggerak utama ekonomi melalui belanja konsumen.
Indikator pasar tenaga kerja dalam survei tersebut, yang didasarkan pada pandangan responden tentang apakah pekerjaan melimpah atau sulit didapat, meningkat ke level tertinggi tujuh bulan sebesar 22,2 dari 18,4 di bulan November.
Indikator ini berkorelasi dengan tingkat pengangguran dalam laporan ketenagakerjaan bulanan Departemen Tenaga Kerja. Tingkat pengangguran saat ini berada di angka 4,2%.
Meski begitu, pasar di dalam negeri masih berharap akan terjadinya window dressing dan menanti IHSG terus membentuk tren bullish di sisa perdagangan 2024.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(chd/chd)
Saksikan video di bawah ini:
Video: IHSG Kembali Menguat, Balik ke Level 7.100-an
Next Article Usai Anjlok Kemarin, IHSG Sesi I Menguat ke Level 7.137