Jelang Pergantian Tahun, Ini Daftar 5 Orang Terkaya RI Terbaru

3 days ago 5

Jakarta, CNBC Indonesia - Tahun 2024 akan segera berakhir, Namun jajaran orang terkaya di Indonesia belum berganti. Hingga penutupan tahun ini Hartono bersaudara masih menjadi konglomerat paling tajir di Tanah Air.

Berikut 5 konglomerat paling kaya di Indonesia versi Forbes:

1. R Budi and Michael Hartono

Duo Hartono memiliki total kekayaan sebesar US$ 50,3 miliar. Mereka mendapatkan sebagian dari kekayaan mereka dari investasi mereka di Bank Central Asia.

Keluarga Hartono membeli saham di BCA setelah keluarga kaya lainnya, keluarga Salim, kehilangan kendali atas bank tersebut selama krisis ekonomi Asia 1997-1998.

Akar kekayaan keluarga Hartono berasal dari perusahaan rokok kretek Djarum, yang didirikan oleh ayah mereka dan sekarang dijalankan oleh putra Budi, Victor.

Kepemilikan keluarga termasuk merek elektronik populer Polytron dan real estat utama di Jakarta.

Kedua bersaudara ini mendaftarkan Global Digital Niaga, induk perusahaan e-commerce raksasa Blibli, yang berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 8 triliun (US$510 juta) dalam IPO terbesar kedua di Indonesia pada tahun 2022.

2. Prajogo Pangestu

Prajogo memiliki total kekayaan sebesar US$ 43,1 miliar atau naik US$ 721 juta jelang pergantian tahun ini. Sebagai anak dari seorang pedagang karet, Prajogo Pangestu memulai bisnis perkayuan pada akhir tahun 1970-an.

Perusahaannya, Barito Pacific Timber, go public pada tahun 1993 dan berganti nama menjadi Barito Pacific setelah mengurangi bisnis kayunya pada tahun 2007.

Pada tahun 2007, Barito Pacific mengakuisisi 70% saham perusahaan petrokimia Chandra Asri, yang juga diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.

Pada tahun 2011, Chandra Asri bergabung dengan Tri Polyta Indonesia dan menjadi salah satu produsen petrokimia terintegrasi terbesar di Indonesia. Pada tahun yang sama, Thaioil mengakuisisi 15% saham Chandra Asri.

Setelah membawa perusahaan pertambangan batu baranya, Petrindo Jaya Kreasi, menjadi perusahaan publik pada tahun 2023, Pangestu mendaftarkan anak perusahaannya yang bergerak di bidang energi terbarukan, Barito Renewables Energy, pada tahun yang sama.

3. Low Tuck Kwong

Low Tuck Kwong memiliki total harta kekayaan sebesar US$ 28,1 miliar atau naik US$ 61 juta di penghujung tahun ini. Dikenal sebagai raja batu bara, Low Tuck Kwong yang lahir di Singapura adalah pendiri Bayan Resources, sebuah perusahaan tambang batu bara di Indonesia.

Ia juga mengendalikan perusahaan energi terbarukan Singapura, Metis Energy (sebelumnya dikenal sebagai Manhattan Resources), dan memiliki saham di The Farrer Park Company dan Samindo Resources.

Low mendukung SEAX Global, yang membangun sistem kabel laut bawah laut untuk konektivitas internet yang menghubungkan Singapura, Indonesia, dan Malaysia.

Low bekerja di perusahaan konstruksi ayahnya di Singapura saat remaja dan kemudian pindah ke Indonesia pada tahun 1972 untuk mendapatkan peluang yang lebih besar.
Pada bulan Agustus 2024, ia mengalihkan sahamnya di Bayan, yang saat itu bernilai US$ 6,6 miliar, kepada putrinya, Elaine.

4. Widjaja Family

Widjaja memiliki total kekayaan sebesar US$ 18,9 miliar. Keluarga Widjaja mewarisi kerajaan bisnis Eka Tjipta Widjaja, yang meninggal pada Januari 2019 pada usia 98 tahun.

Sebagai seorang imigran Tionghoa di Indonesia, Eka memulai bisnisnya dengan menjual biskuit saat masih remaja. Saat ini Sinar Mas mereka memiliki bisnis di bidang kertas, real estat, layanan keuangan, kesehatan, agribisnis, dan telekomunikasi.

Empat putra tertua Eka mengawasi kerajaan yang dibangunnya - foto di atas adalah Franky yang mengepalai perusahaan minyak kelapa sawit raksasa Golden Agri-Resources - sementara yang lain telah membangun bisnis mereka sendiri.

Keluarga ini mengambil alih Golden Energy and Resources secara privat dari Bursa Efek Singapura pada tahun 2023.

5. Anthoni Salim and Family

Anthoni memiliki total harta kekayaan US$ 12,8 miliar. Anthoni Salim mengepalai Grup Salim, dengan investasi di bidang makanan, ritel, perbankan, telekomunikasi, dan energi.

Salim adalah CEO Indofood, salah satu produsen mie instan terbesar di dunia.
Keluarga Salim memiliki saham di perusahaan investasi yang terdaftar di Hong Kong, First Pacific, yang memiliki saham di Indofood dan perusahaan telekomunikasi PLDT di Filipina.

Anthoni adalah anak bungsu dari tiga bersaudara dari mendiang Liem Sioe Liong, taipan yang selama beberapa dekade sangat dekat dengan presiden Suharto.

Salim telah memperdalam investasi di bidang pertambangan, memimpin sebuah konsorsium yang membeli saham Bumi Resources senilai US$1,6 miliar pada tahun 2022. Ia juga memiliki saham di Medco Energi dan Amman Mineral.


(ayh/ayh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Kamu Perempuan & Mau Ambil KPR 30 Tahun? Ini Hitungannya

Next Article Deret Manusia Ratusan Triliun di RI, Sumber Hartanya Emas Hitam

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|