Kabur dari China, Sosok Ini Malah Jadi Crazy Rich Surabaya

19 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Alim Husin yang dikenal sebagai presiden direktur Maspion Group perlu menghadapi jalanan panjang berliku hingga menjadi salah satu orang terkaya asal Surabaya. Pria bernama Lin Xueshan tersebut harus merantau dari daerah asalnya Fujian, China, sebelum membangun kerajaan bisnisnya di Indonesia.

Leo Suryadinata dalam Southeast Asian Personalities of Chinese Descent: Biographical Dictionary (2012) mengungkapkan Husin merupakan pendiri usaha alat masak alumunium. Mulai dari 1960-an, usahanya yang bernama UD Logam Djawa membuat alat rumah tangga seperti kompor dan ember.

Bisnis yang dia geluti bukan hanya itu. Husin membuka pula jasa perbaikan pompa air dan lampu petromak.

Sementara itu, Husin memiliki anak laki-laki bernama Lin Wenguang yang dikenal sebagai Alim Markus. Husin mendidiknya agar bisa meneruskan usaha yang dia bangun di masa depan.

Markus diketahui pernah kursus bahasa asing, kuliah di Taiwan, hingga sekolah bisnis di National University of Singapore (NUS) Singapura. Ternyata upaya itu berhasil, keduanya mendirikan Jin Feng yang berarti puncak emas untuk berbisnis alat rumah tangga.

Markus menjadi direktur utama dalam perusahaan itu, ungkap Muhammad Ma'ruf dalam 50 Great Business Ideas From Indonesia (2010). Jin Feng kemudian berubah menjadi Maspion, yang merupakan akronim dari Mengajak Anda Selalu Percaya Industri Olahan Nasional, karena keduanya mengangkat soal mencintai produk asal dalam negeri.

Bisnis itu mengalami peningkatan tajam, bahkan menempatkan Maspion menjadi pemimpin di industri alat rumah tangga. Setidaknya 7.000-an macam produk rumah tangga diproduksi Maspion.

Bukan hanya di dalam negeri, Maspion juga dipasarkan di Amerika Serikat (AS), Jepang, Australia, Eropa dan Timur Tengah, hingga ke Kanada pada 1995. Saat itu, Maspion berhasil mengantongi keuntungan US$100 juta.

Hingga kini, Maspion Group telah mengembangkan bisnisnya menjadi delapan kategori. Dari layanan produk konsumen, produk konsumen industri, konstruksi dan material bangunan, hotel, properti komersil dan properti industri, perbankan, perdagangan dan distribusi, serta infrastruktur dan energi.

Dari kesuksesan itu, Markus menjadi salah satu orang terkaya Indonesia. Dia memiliki harta sekitar US$500 juta atau Rp 8,1 triliun.


(hsy/hsy)

Saksikan video di bawah ini:

Video: "Dihantui" Trump 2.0, Pengelola Dana Jumbo Pilih Investasi Ini

Next Article Terusir dari China, Sampai Indonesia Sosok Ini Jadi Raja Elektronik

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|