Kebakaran Grand Canyon Mengganas, Bangunan Bersejarah Ludes

16 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Kebakaran hutan besar yang melanda sisi utara Taman Nasional Grand Canyon, Amerika Serikat (AS), membesar hingga lebih dari 8.500 hektare dan menghancurkan puluhan bangunan bersejarah, termasuk Grand Canyon Lodge, memicu kemarahan publik serta tuntutan investigasi terhadap Dinas Taman Nasional AS.

Melansir Reuters pada Rabu (16/7/2025), kebakaran yang dinamai Dragon Bravo ini awalnya dipicu oleh sambaran petir pada 4 Juli, namun dibiarkan menyala sebagai bagian dari strategi pengelolaan ekosistem hutan.

Api kemudian dilaporkan tak terkendali dan menghanguskan setidaknya 70 bangunan, termasuk kabin turis dan tempat tinggal staf taman. Sekitar 280 pekerja dilaporkan kehilangan tempat tinggal akibat insiden ini.

"Ini seperti bahan bakar sempurna untuk api," ujar juru bicara pemadam kebakaran Stefan La-Sky, merujuk pada kelembapan terendah dalam sejarah yang melanda hutan pinus dan cemara di kawasan North Rim.

Gubernur Arizona Katie Hobbs langsung menuntut penyelidikan independen terhadap keputusan Dinas Taman Nasional yang membiarkan api berkobar di tengah musim panas yang ekstrem.

"Langkah ini jelas gagal dan mengakibatkan kerugian besar, baik materiil maupun emosional," ujarnya dalam pernyataan resmi.

Dinas Taman Nasional sebelumnya mengklaim menggunakan pendekatan "kurung dan kendalikan", sebuah strategi pemantauan api untuk membiarkannya membakar secara terkendali demi mengurangi tumpukan bahan bakar dan menjaga ekosistem. Namun, strategi itu berubah total menjadi pemadaman agresif setelah angin barat laut yang tak terduga pada 11 Juli mendorong api ke arah fasilitas taman.

Insiden ini menjadi kebakaran hutan tak terkendali kedua yang terjadi di North Rim dalam dua dekade. Sebelumnya, pada 2006, Kebakaran Warm Fire juga dipicu petir dan dibiarkan menyala sebelum akhirnya membakar lebih dari 24.000 hektare lahan dan memaksa evakuasi ratusan wisatawan.

Sebagai dampak dari bencana ini, Ring Utara Taman Nasional Grand Canyon akan ditutup hingga akhir musim 2025, termasuk jalur ngarai dan area perkemahan. Sementara itu, Ring Selatan tetap dibuka bagi pengunjung yang biasanya mencapai 5 juta orang per tahun.

Pemerintah federal kini berada di bawah sorotan atas kebijakan pengelolaan kebakaran hutan di tengah krisis iklim dan kekeringan ekstrem yang semakin sering melanda wilayah barat Amerika Serikat.


(tfa/tfa)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Pemerintah New York Umumkan Keadaan Darurat, Ada Apa?

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|