Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Transportasi Korea Selatan (Korsel) memperpanjang inspeksi selama seminggu terhadap seluruh 101 jet Boeing 737-800 yang dioperasikan oleh maskapai negara tersebut. Hal ini terjadi setelah kecelakaan pesawat Jeju Air seri tersebut yang menewaskan 179 orang akhir pekan lalu.
Dalam keterangan Jumat (3/1/2025), inspeksi tersebut seharusnya selesai pada hari Jumat tetapi diperpanjang hingga 10 Januari untuk pemeriksaan tambahan. Langkah ini diambil setelah pembuat mesin jet, General Electric (GE), bergabung dalam penyelidikan itu.
Kementerian mengatakan akan memeriksa mesin, catatan perawatan, dan roda pendaratan pada seluruh 737-800, dan operasi maskapai penerbangan dapat ditangguhkan karena pelanggaran serius. Mesin pesawat diketahui diproduksi di bawah usaha patungan CFM International milik GE dengan Safran.
"Inspeksi tersebut seharusnya selesai pada hari Jumat tetapi diperpanjang hingga 10 Januari untuk pemeriksaan tambahan, seperti apakah maskapai penerbangan menghabiskan cukup waktu untuk melakukan perawatan dan mengamankan suku cadang untuk perbaikan," kata seorang pejabat kementerian kepada wartawan.
Kementerian Transportasi juga mengadakan pertemuan darurat dengan para kepala eksekutif dari 11 maskapai penerbangan, untuk membahas langkah-langkah guna meningkatkan keselamatan penerbangan. Ini termasuk dua maskapai ternama Negeri Ginseng, Korean Air dan Asiana Airlines.
"Penyelidik akan menganalisis data pada 107 ponsel yang ditemukan dari lokasi kecelakaan, termasuk pesan teks, untuk mendapatkan petunjuk tentang apa yang terjadi menjelang kecelakaan tersebut," kata Yonhap News.
Meskipun belum jelas apa yang menyebabkan bencana tersebut, kecelakaan Jeju Air menambah persoalan keselamatan Boeing. Padahal, Boeing telah diterpa sejumlah insiden yang melibatkan seri penerus 737, 737 MAX.
Boeing 737-800 merupakan salah satu pesawat narrow body Boeing yang paling laris di pasaran dunia. Banyak maskapai besar seperti American Airlines, Ryanair, China Eastern, hingga Turkish Airlines merupakan pengguna pesawat yang bisa terbang dengan daya jelajah 5.700 km ini.
Di Indonesia, seri pesawat ini digunakan oleh sejumlah maskapai penerbangan. Seperti Garuda Indonesia, Lion Air, Sriwijaya Air, BBN Airlines, dan Batik Air.
(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Boeing Buka Suara Soal Kecelakaan Jeju Air
Next Article Breaking News! Kecelakaan Pesawat Jeju Air Tewaskan 28 Penumpang