Kemenkeu Mau Terbitkan Dim Sum Bond di 2025, Tapi Tergantung Ini!

4 days ago 12

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah akan menerbitkan dua surat utang asing berdenominasi non dolar Amerika Serikat (AS) pada tahun ini. Dua surat utang itu dinamai dim sum bond untuk denominasi renminbi China, dan kangaroo bond untuk denominasi dolar Australia.

Penerbitan dua surat utang berdenominasi non dolar AS itu akan menjadi yang pertama dalam sejarah Indonesia, meskipun dimsum bond sudah sempat akan diterbitkan namun batal pada 2016 silam.

"Kami sangat mempertimbangkan untuk menerbitkannya tahun ini, tergantung pada kondisi pasar," kata Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Suminto, dikutip Senin (26/5/2025).

Suminto menjelaskan, alasan dari penerbitan dim sum bond dan kangaroo bond pada tahun ini karena mempertimbangkan biaya dana maupun risiko kurs. Selain itu, juga dalam rangka diversifikasi basis investor dalam porsi surat utang asing.

"Diversifikasi instrumen akan memungkinkan kita mengelola portofolio yang lebih baik dalam konteks cost increase, termasuk dalam konteks perluasan basis investor," ucap Suminto.

Suminto belum mau mendetailkan besaran surat utang yang akan diterbitkan itu, termasuk nilainya. Yang jelas, ia menekankan, porsinya akan tercakup dalam rancangan porsi penerbitan surat utang asing yang sebesar 29% dari total outstanding atau portofolio utang maupun pinjaman pemerintah pada 2025 dari sebelumnya di kisaran 25%.

"Mengenai size kan kita sebenarnya oportunistik aja. Makanya kan karena ini instrumen market kan sangat subject to market condition, mana yang lebih favorable, secara pricing lebih bagus, cost of fund lebih rendah. Jadi kan itulah makna dari kita yang fleksibel, oportunistik," paparnya.

Ia memastikan, belum ada rencana penerbitan surat utang lain untuk denominasi non dolar AS pada tahun ini selain dim sum bond maupun kangaroo bond. Di samping yang sudah diterbitkan seperti samurai bond maupun euro bond.

"Ya sementara kan kita itu dulu, kita lagi menekuni RMB dan AUD. Kita tekunin itu dulu, karena kan kita lihat marketnya, kita lihat appetite-nya, kita mengenali basis investornya. Jadi kalau AUD sama RMB kan kita belum pernah nerbitin. Kalau kita ngerbitin tahun ini ya itu yang pertama," ucap Suminto.


(arj/mij)

Saksikan video di bawah ini:

Video: APBN Tekor Rp 104 Triliun di Akhir Maret 2025

Next Article Pemerintah Harus Berhati-hati Soal Utang, Begini Saran Ekonom!

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|