Kerugian-Kerugian Fatal yang akan Dialami Israel JIka Menolak Kesepakatan Damai dan Lanjut Perang

2 hours ago 1

Pasukan Israel beroperasi di dalam Jalur Gaza, Ahad, 5 Oktober 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV—Dalam sebuah artikel yang diterbitkan di Maariv, pensiunan Jenderal Israel Isaac Breivik memperingatkan bahwa Israel berada pada titik kritis yang dapat menentukan nasib politik dan keamanannya.

Dia mencatat jika Israel tidak mencapai kesepakatan dengan Hamas akan memiliki konsekuensi yang sangat keras bagi Tel Aviv.

Penulis mencatat bahwa Hamas menanggapi rencana yang diajukan oleh Presiden AS Donald Trump dengan menolaknya dalam bentuknya yang sekarang, tetapi pada saat yang sama menunjukkan kesediaan untuk bernegosiasi

Hal ini mengungkapkan, menurut artikel itu, kepercayaan diri gerakan tersebut pada kekuatan militer dan sistem terowongan yang luas, serta tidak ada rasa takut terhadap penentuan lapangan oleh tentara Israel.

Kehilangan nilainya

Ancaman Trump dan Menteri Pertahanan Israel Yisrael Katz kepada Hamas akan kehilangan kendali atas Gaza dan membuka pintu neraka, menurut Breivik, telah kehilangan nilainya setelah dua tahun perang.

Hal ini menunjukkan keterbatasan kapasitas tentara Israel dan ketidakmampuannya mencapai janji-janji kemenangan yang berulang kali diumumkan.

Penulis menunjukkan bahwa pernyataan para komandan militer tentang penghancuran 60 persen jaringan terowongan di Gaza tidak sesuai dengan kenyataan, karena ternyata jaringan yang dihancurkan kurang dari 20 persen.

Dia menyebut perkiraan Israel tentang kerugian Hamas terlalu dibesar-besarkan, karena jumlah pejuang yang terbunuh dalam barisannya tidak melebihi 10 ribu dan mereka dengan cepat digantikan oleh para pejuang baru.

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|