Kesepakatan Jual Beli Gas Blok Masela Ditarget Tuntas Mei 2025

4 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan penandatanganan Head of Agreement (HOA) untuk jual beli gas dari Blok Masela dapat terlaksana pada Mei 2025.

Semula, Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto menyebut bahwa Inpex selaku operator Blok Masela telah menyampaikan komitmennya untuk memulai pembahasan Final Investment Decision (FID) pengembangan Lapangan Abadi pada April 2025.

"Ya, dia (Inpex) lapor bahwa FID nanti akan diumumkan pembahasannya mulai April. Terus bulan Mei saya minta untuk tanda tangan HOA atau perjanjian jual beli gas," ujar Djoko saat ditemui di Gedung DPD RI, Senin (24/2/2025).

Menurut dia, kesepakatan jual beli gas nantinya akan melibatkan beberapa calon pembeli, termasuk PT Pupuk Indonesia, PT PLN (Persero), dan PT PGN Tbk. "Nanti tanda tangannya di acara IPA 2025," tambahnya.

Sementara itu, terkait volume yang akan diserap, Djoko mengungkapkan bahwa PT Pupuk Indonesia berencana menyerap sekitar 150 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Namun, ia mengaku masih perlu memastikan total keseluruhan volume yang akan diserap secara mendetail.

"Yang pupuk aja 150, kan? Terus nanti ada totalnya 28, ah, lupa saya angkanya. Besok lah ya. Saya lupa angkanya. 28 kargo apa?," kata dia.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil lahadalia mengaku telah memberikan teguran kepada Inpex selaku operator Blok Masela dengan mengirim surat peringatan pertama (SP 1). Hal tersebut menyusul lambannya pengembangan proyek Blok Masela oleh perusahaan asal Jepang tersebut.

Menurut Bahlil surat peringatan tersebut diberikan lantaran sejak ditemukan puluhan tahun silam, proyek blok Masela tidak mengalami kemajuan signifikan.

"Ada satu wilayah kerja yang sudah 26 tahun, sudah menemukan ini gas terbesar tapi tidak dinaikkan statusnya. Saya sudah bikin surat peringatan pertama," kata Bahlil dalam acara Mandiri Investment Forum (MIF) 2025 di Jakarta, Selasa (11/2/2025).

Adapun, apabila surat tersebut tak diindahkan oleh Inpex, ia tak segan-segan untuk mencabut izin pengelolaan Blok Masela. "Saya tidak perlu sampaikan perusahaan apa itu, biarkanlah Tuhan saya dan dia yang tahu. Kalau dia rasa pasti tahu betul itu kira-kira," katanya.

Meski Bahlil tak mengungkap secara gamblang perusahaan yang dimaksud, namun Djoko Siswanto mengatakan bahwa perusahaan yang dimaksud merujuk pada Inpex selaku operator Blok Masela.

"Iya, iya (Inpex)," ujar Djoko.

Djoko pun berharap, pada tahun ini sudah ada kepastian pembeli gas dari Blok Masela. Sehingga proyek gas jumbo ini bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan.


(pgr/pgr)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Terima Delegasi Jepang, Prabowo Kejar Kelanjutan Blok Masela

Next Article Catat! Proyek Gas Abadi Masela Ditargetkan Beroperasi Penuh di 2030

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|