Jakarta, CNBC Indonesia - Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi Hashim Djojohadikusumo menyatakan Indonesia memiliki hubungan yang baik dengan Malaysia. Hal itu teruji kala terjadi kasus penembakan warga negara Indonesia (WNI) di Negeri Jiran tersebut.
Hashim mengatakan kabar penembakan itu pertama kali diketahui saat Presiden Prabowo Subianto mendarat di Malaysia dalam kunjungannya untuk bertemu Perdana Menteri Anwar Ibrahim. Dia pun sempat mengungkapkan kecurigaannya bahwa hal itu sengaja dilakukan untuk merusak hubungan kedua negara.
"Kami mendarat dengan berita ada penembakan. Itu yang pertama kaget, wah ini jangan-jangan sengaja ya, untuk merusak hubungan yang begitu baik," katanya dalam acara ESG Sustainability Forum 2025, Jumat (31/1/2025).
Dia menjelaskan kedua pemimpin negara adalah kawan dekat sejak 1995, di mana saat itu Prabowo masih menjabat sebagai Kolonel TNI AD dan Anwar sebagai Menteri Keuangan. Bahkan, ketika Anwar dipenjara, lanjut Hashim, Prabowo masih sering berkomunikasi.
"Dan waktu Prabowo sebagai Menhan itu datang ke rumah Anwar Ibrahim, di situ Pak anwar Merasa sangat dihormati, dan bilang ke saya, 'abangmu adalah kawan sejati saya'," ujarnya.
Dia pun mengapresiasi langkah cepat pihak berwenang Malaysia yang bergerak cepat mengusut kasus penembakan PMI tersebut.
"Ini menujukkan begitu saya berbangga. Saya ke mana-mana merasa Indonesia tidak ada musuh. Kawan kita banyak," tuturnya.
Sebelumnya diketahui, terjadi penembakan terhadap WNI oleh APMM di Perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia, Jumat (24/1/2025). Berdasarkan komunikasi KBRI Kuala Lumpur dengan Kepolisian Diraja Malaysia (PDRM), penembakan terjadi saat APMM menghentikan WNI yang diduga hendak keluar dari Malaysia melalui jalur ilegal.
APMM pun juga mengklaim tindakan dilakukan karena para WNI melakukan perlawanan. Ini membuat pihak berwenang tersebut mengeluarkan tembakan
Atas kejadian ini, KBRI telah mengirimkan nota diplomatik kepada pemerintah Malaysia untuk mendorong penyelidikan mendalam, termasuk kemungkinan penggunaan kekuatan berlebihan (excessive use of force) oleh APMM.
Adapun jenazah Basri, WNI yang menjadi korban penembakan tersebut telah tiba di Tanah Air pada Rabu lalu. Pemulangan jenazah dilakukan dengan proses yang difasilitasi Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI.
(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:
Video : Isi Pertemuan Presiden Prabowo dan PM Anwar Ibrahim
Next Article Hashim: Prabowo Bagikan Makan Gratis 2 Kali Sehari, Pagi & Siang