Konsumsi Makanan Ini 2 Kali Seminggu Bisa Tekan Risiko Demensia

3 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah studi terbaru mengungkap bahwa konsumsi salah satu makanan sarapan populer berpotensi menurunkan risiko demensia. Penelitian itu menyatakan bahwa makan lebih dari satu porsi makanan ini tiap pekan dapat mengurangi kemungkinan terkena penyakit Alzheimer.

Melansir Get Surrey, demensia adalah kondisi progresif yang menyerang hampir satu juta orang di Inggris. Sindrom ini secara bertahap mengganggu fungsi kognitif dan menimbulkan gejala seperti hilang ingatan serta perubahan perilaku.

Meski faktor genetik turut memengaruhi perkembangan demensia, para ahli menyebut hampir separuh kasus bisa dicegah dengan perubahan gaya hidup. Beberapa langkah yang disarankan antara lain berhenti merokok, mengurangi konsumsi alkohol, dan menjaga tekanan darah tetap stabil.

Pola makan juga memiliki peran krusial dalam pencegahan demensia. Badan kesehatan menyarankan diet seimbang atau mengikuti pola makan Mediterania untuk menurunkan risiko.

Dalam studi terbaru yang dipublikasikan di Journal of Nutrition, konsumsi telur dikaitkan dengan penurunan risiko Alzheimer, jenis demensia yang paling umum di Inggris. Para peneliti menyoroti bahwa telur mengandung zat gizi penting bagi kesehatan otak seperti kolin, asam lemak omega-3, dan lutein.

Tim peneliti dari Amerika Serikat menganalisis data dari lebih dari 1.000 partisipan lansia. Pola makan mereka didokumentasikan melalui kuesioner frekuensi makanan yang mencatat jumlah telur yang dikonsumsi tiap pekan.

Selama masa tindak lanjut selama sekitar enam tahun, tercatat 280 orang terdiagnosis Alzheimer. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa mereka yang mengonsumsi lebih dari satu telur per minggu memiliki risiko demensia yang lebih rendah dibanding mereka yang jarang makan telur.

Para ilmuwan menekankan manfaat potensial telur dalam mencegah Alzheimer, mengingat penyakit ini makin umum seiring bertambahnya usia populasi. Mereka menyebut Alzheimer sebagai gangguan neurodegeneratif yang prevalensinya meningkat karena penuaan penduduk.

Telur mengandung banyak nutrisi penting untuk otak seperti kolin, omega-3, dan lutein. Peneliti juga menambahkan bahwa bukti awal menunjukkan konsumsi telur bisa meningkatkan performa kognitif dalam tes verbal, meski dampaknya terhadap risiko Alzheimer masih terus dikaji.

Studi ini juga menyoroti peran kolin dalam pengaruh telur terhadap demensia. Disebutkan bahwa 39% efek konsumsi telur terhadap risiko Alzheimer dimediasi oleh asupan kolin dari makanan.

Sebagai kesimpulan, para peneliti menyatakan bahwa konsumsi telur secara rutin berhubungan dengan risiko Alzheimer dan patologi AD yang lebih rendah. Mereka menekankan bahwa hubungan tersebut sebagian dimediasi oleh kolin yang terdapat dalam telur.

Dalam penelitian terpisah, artikel tahun 2022 di Frontiers in Nutrition juga menemukan kaitan antara konsumsi telur dan penurunan risiko demensia, termasuk Alzheimer. Hubungan ini paling tampak pada individu yang tidak mengikuti diet Mediterania yang kaya buah, sayuran, biji-bijian, dan lemak sehat.


(haa/haa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Kelompok Houthi Akui Serang Wilayah Israel

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|