Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia akan kedatangan emiten baru yang bergerak di sektor konsumer PT Fore Kopi Indonesia Tbk. (FORE). Perusahaan kopi kekinian tersebut berencana melalukan pencatatan saham perdana (Initial Public Offering/IPO) dengan melepas sebanyak 1.880.000.000 saham biasa atas nama yang dikeluarkan dari portepel yang mewakili 21,08% dari modal ditempatkan dan disetor dengan nilai nominal Rp70 per saham.
FORE akan menjadi emiten jaringan kopi pertama yang IPO sejak menjamurnya gerai kopi di Indonesia. Sejumlah pemain besar lainnya yang memiliki jejak bisnis besar di sektor konsumer ritel kopi siap minum kekinian termasuk nama-nama besar seperti Kopi TUKU yang baru-baru ini membuat geger setelah membeli hak nama MRT Cipete Raya, Tomoro dan Janji Jiwa dengan ekspansi gerai yang signifikan serta perusahaan unicorn F&B pertama di Asia Tenggara Kopi Kenangan.
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), saham yang ditawarkan kepada masyarakat berkisar antara Rp160 sampai dengan Rp202 per saham.
Sehingga nantinya FORE akan mendapatkan dana segar sebanyak-banyaknya Rp379.760.000.000. Pada rentang harga tertinggi valuasi FORE kala melantai akan mencapai Rp 1,80 triliun atau sekitar US$ 100 juta atau satu per sepuluh valuasi Kopi Kenangan yang pada pendanaan terakhir mencapai US$ 1 miliar.
Mengutip prospektus IPO, FORE mencatat laba bersih per September 2024 sebesar Rp 42,3 miliar, berbalik arah periode yang sama tahun 2023 yang rugi sebesar Rp 16,4 miliar.
Capaian laba tersebut karena pendapatan per September 2024 yang meroket 135% menjadi Rp 727,37 miliar dari periode yang sama tahun 2023 yang sebesar Rp 309,06 miliar.
Seiring dengan naiknya pendapatan, beban pokok penjualan naik Rp 280,8 miliar dari sebelumnya yang sebesar Rp 113,6 miliar. Sehingga laba kotor FORE naik menjadi Rp 446,5 miliar dari sebelumnya yang sebesar Rp 195,4 miliar.
Adapun total aset FORE per September 2024 naik menjadi Rp 604,78 miliar dari September 2023 yang sebesar Rp 339,4 miliar.
FORE Akan Buka Jalan IPO Perusahaan Kopi?
Langkah FORE untuk menjadi perusahaan ritel kopi pertama yang IPO meski bukan merupakan yang terbesar tampaknya mirip dengan jalan Bukalapak (BUKA) yang IPO tahun 2021 lalu. Kala itu, BUKA menjadi perusahaan startup pertama yang listing dan menjadi emiten dengan raihan dana IPO terbesar di pasar modal RI.
Dalam prospektusnya, FORE mengungkapkan berhasil memanfaatkan platform Perseroan untuk meningkatkan transaksi online sekitar 30% dari total penjualan Perseroan
Pertumbuhan layanan pengantaran digital melalui aplikasi pihak ketiga seperti Gojek, Grab, dan ShopeeFood diketahui telah memperluas aksesibilitas kopi, sehingga jumlah pesanan kopi meningkat, dan membuat bisnis kopi semakin atraktif.
Berdasarkan analisa yang dilakukan Redseer, sekitar 40% dari masyarakat Indonesia kategori dewasa memiliki rutinitas mengonsumsi produk kopi dengan rata-rata konsumsi sekitar 7 gelas per minggu.
Pertumbuhan pasar kopi di Indonesia mencerminkan peningkatan sebesar 1,8 kali lipat dalam kurun waktu enam tahun yang didorong oleh beberapa faktor.
Pertama, budaya konsumsi kopi di Indonesia terus berkembang seiring dengan peran kopi yang semakin mengakar dalam tradisi dan kehidupan sosial masyarakat, seperti kebiasaan minum kopi bersama.
Kapan Unicorn Kopi RI IPO?
Kopi Kenangan yang merupakan perusahaan ritel kopi kekinian paling berharga di Indonesia belum mengungkapkan kapan akan menggalang dana masyarakat dan mendaftarkan diri di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Perusahaan yang didirikan oleh Edward Tirtanata pada 2017 silam itu resmi menjadi perusahaan rintisan yang memiliki valuasi lebih dari US$ 1 miliar atau setara dengan Rp 15 triliun (asumsi kurs Rp 15.000/US$) pada 2022.
Kopi Kenangan mengklaim sebagai jaringan F&B dengan konsep New Retail yang memiliki pertumbuhan tercepat di Indonesia. Perusahaan juga menyebut pasca Pendanaan Seri C senilai US$ 96 juta (Rp 1,44 triliun), Kopi Kenangan menjadi perusahaan New Retail F&B Unicorn pertama di Asia Tenggara.
Mengutip laporan CNBC Internasional, hingga tengah tahun lalu Kopi Kenangan telah memiliki lebih dari 800 gerai dan membukukan pendapatan US$ 100 juta (Rp 1,6 triliun) pada tahun 2023. Sebagai catatan, penjualan FORE pada 2023 hanya senilai Rp 482 miliar atau sekitar sepertiga pendapatan Kopi Kenangan.
Dihubungi CNBC Indonesia, CEO dan Founder Kopi Kenangan Edward Tirtanata mengungkapkan masih menunggu waktu terbaik dan akan terus melakukan ekspansi dan meningkatkan profitabilitas sebelum mempertimbangkan opsi untuk melantai menjadi perusahaan publik..
"For us, timing is key, and we are committed to growing responsibly to maximize value for all stakeholders / Bagi kami, waktu adalah kuncinya, dan kami berkomitmen untuk tumbuh secara bertanggung jawab guna memaksimalkan nilai bagi semua pemangku kepentingan," kata Edward kepada CNBC Indonesia, dikutip Jumat (21/3/2025).
Meski belum memiliki rencana untuk segera IPO, Edward memberikan selamat kepada FORE yang akan menjadi kopi kekinian pertama yang melantai di Bursa.
"We congratulate Fore on their IPO. At Kopi Kenangan, our focus remains on building a strong, sustainable business with solid fundamentals. We believe in scaling with profitability before considering any public offering / Kami mengucapkan selamat kepada Fore atas IPO mereka. Di Kopi Kenangan, kami masih berfokus untuk membangun bisnis yang kuat dan berkelanjutan dengan fundamental yang solid. Kami percaya pada peningkatan skala dengan profitabilitas sebelum mempertimbangkan penawaran umum apa pun," jelas Edward.
Meskipun Edward menyebut masih akan meningkatkan kinerja, sumber CNBC menyebut pendapatan Kopi Kenangan saat ini telah mencapai dua kali lipat catatan kopi FORE. Tahun ini, perusahaan kopi unicorn RI tersebut juga dikabarkan akan membuka 400 gerai kopi baru.
(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Fore Kopi Mau Gelar IPO Saham & Bidik Perolehan Dana Rp 379,7 M
Next Article BEI Belum Capai Target IPO 2024, Tolak 30% Pengajuan Calon Emiten