Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia berusaha untuk mengurangi impor AC. Untuk mewujudkannya, pemerintah menggandeng raksasa Korea Selatan, LG yang baru saja melakukan pra pembukaan pabrik AC di wilayah Cibitung, Bekasi.
Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza mengatakan perlu peningkatan ekspor AC hingga 10 juta unit per tahun. Hal ini dilakukan saat kebutuhan AC secara global.
"Pemerintah ingin ekspor AC ini ditingkatkan hingga 10 juta unit setiap tahun. Kebutuhan AC dunia itu mencapai 2 miliar unit. Kalau kita ekspor 10 juta ini belum apa-apa dibandingkan kebutuhan AC seluruh dunia," ungkapnya dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (20/4/2025).
LG diminta untuk mendukung program peningkatan eskpor dalam negeri. Menurutnya perusahaan bisa bersaing di panggung global secara tangguh. Bukan hanya itu, Riza juga menyoroti ketergantungan Indonesia akan impor komponen. Jadi yang diperlukan adalah memperkuat industri komponen AC dalam negeri.
Kembali dia mendorong LG bisa memproduksi komponen utama secara global, termasuk kompresor. Jadi dapat memperkuat kemandirian dan rantai pasok Indonesia.
Riza mengatakan pabrik di Bekasi diharapkan bisa mendorong pertumbuhan industri elektronika dalam negeri. Dengan begitu bisa memperkuat daya saing dan mengakselerasi perkembangan industri elektronika secara keseluruhan.
Sebagai informasi, AC merupakan produk elektronik dengan nilai impor yang cukup tinggi. Nilai impornya mencapai US$420,6 juta pada tahun 2024. Jumlah tersebut mengalami penurunan 9% secara tahunan. Namun masih tercatat sebagai nilai yang signifikan.
"Karena itu, semoga kehadiran pabrik AC baru PT LG Electronics Indonesia dapat menekan ketergantungan terhadap impor, memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri, sekaligus juga meningkatkan pasar ekspor," jelas Riza.
President of LG Electronics Indonesia Ha Sang-chul mengumumkan kesiapannya dalam mengoperasikan pabrik penyejuk udara (air conditioner - AC) di Indonesia. Bakal menjadi perluasan fasilitas produksi AC-nya di dalam negeri, pabrik ini dijadwalkan bakal siap beroperasi penuh pada akhir tahun ini.
"Ini merupakan sebuah investasi strategis yang mengukuhkan langkah evolusi perusahaan dalam penciptaan lapangan pekerjaan sekaligus menjadi yang terdepan dalam proses manufaktur di dalam negeri," timpal Ha Sang-chul.
Pabrik AC LG ini akan berlokasi di Cibitung, Bekasi. Menempati area 32,000 meter persegi, dikatakan Ha Sang-chul, keberadaannya akan menjadi pusat produksi bagi AC untuk hunian maupun bagi kebutuhan bangunan komersial.
Dengan total nilai investasi awal senilai US$22 juta (Rp374 Miliar), pabrik baru ini akan memiliki kapasitas produksi awal sekitar 1,8 juta unit AC pada tahun pertamanya. Dalam rencananya, LG bakal meningkatkan kapasitas produksi hingga dua kali lipat pada tahun-tahun berikutnya.
(npb/wur)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Korsel Tawarkan Tambah Impor AS, Tarik Ulur Tarif Dengan Trump
Next Article Transmart Full Day Sale Hadir Lagi, Beli AC 1 PK Gratis Instalasi