REPUBLIKA.CO.ID, GAZA— Ketika KTT Darurat Arab Islam di Doha Qatar selesai digelar dengan hasil yang tak memuaskan, Media Israel melaporkan, pada Senin (15/9/2025) malam, bahwa tentara penjajah memulai serangan intensif dengan menggunakan beragam tembakan di Gaza.
Dikutip Aljazeera, Selasa (16/9/2025), para pejuang Gaza tetap saja berjuang sendirian. Brigade al-Quds, sayap militer gerakan Jihad Islam, mengumumkan penangkapan sebuah pesawat tak berawak Israel di Khan Younis, sebelah selatan Jalur Gaza.
Situs web Walla mengutip Staf Umum Israel mengatakan bahwa serangan tersebut merupakan awal dari fase baru. Israel Broadcasting Corporation melaporkan, dengan mengutip sebuah sumber keamanan, bahwa tentara Israel melancarkan serangan gencar ke Kota Gaza.
Tujuan pengeboman intensif ini, menurut Israel Channel 12, adalah untuk memaksa penduduk untuk mengungsi, mengingat apa yang digambarkan oleh sumber-sumber militer sebagai ketidakpuasan pimpinan Israel dengan laju evakuasi saat ini.
Saluran Israel menambahkan bahwa Angkatan Udara Israel mulai melakukan serangan intensif di kota tersebut, dengan harapan capaian-capaian terbaru di lapangan yang dipaksakan tersebut akan meningkat beberapa hari mendatang.
Sumber-sumber Palestina juga melaporkan bahwa pasukan penjajah menggunakan kendaraan-kendaraan yang sudah terpasang peledak untuk meledakkan rumah-rumah penduduk di barat laut Kota Gaza.
Sementara itu, Brigade Al-Quds mengumumkan bahwa mereka telah menangkap sebuah pesawat pengintai Israel yang sedang menjalankan misi intelijen di kota Khan Younis, Jalur Gaza selatan.
Pada Ahad lalu, Brigade Al-Quds menyiarkan rekaman pesawat tempurnya yang menargetkan kendaraan militer Israel di sebelah timur Kota Gaza, dan mengumumkan penghancuran sebuah tank Israel dengan alat peledak.
Rekaman itu termasuk pengamatan akurat terhadap kendaraan-kendaraan teknik Israel di sekitar Bukit al-Muntar, sebelah timur lingkungan Shujaiya, yang diikuti dengan pemasangan rudal oleh para pejuang Saraya.
Pengeboman Israel terhadap menara bangunan tertinggi di Kota Gaza, Senin (15/9/2025).
Rekaman tersebut juga mendokumentasikan saat peluru mortir ditembakkan ke arah kumpulan kendaraan Israel, serta saat peluru tersebut jatuh di area yang ditargetkan.
Hal ini terjadi di tengah agresi Israel yang terus berlanjut di Jalur Gaza, dengan mengeluarkan perintah evakuasi bagi rumah-rumah warga sipil, mengintensifkan pengeboman dari udara dan artileri, serta menargetkan menara-menara pemukiman. Terutama di Kota Gaza, di tengah peringatan internasional akan terjadinya bencana kemanusiaan yang semakin parah.