Kulonprogo Usulkan Integrasi Stasiun Wates dan Reaktivasi 2 Stasiun

3 hours ago 3

Kulonprogo Usulkan Integrasi Stasiun Wates dan Reaktivasi 2 Stasiun Sejumlah penumpang berada di ruang tunggu Stasiun Wates Kulonprogo, Selasa (17/10/2023). KA Lodaya pada Selasa sore tertahan di Stasiun Wates akibat kereta anjlok. - Harian Jogja - Andreas Yuda Pramono

Harianjogja.com, KULONPROGO—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulonprogo terus mendoronya integrasi Stasiun Wates dengan sejumlah fasilitas publik di Wates. Pemkab melakukan kajian atas kebijakan tersebut dengan menggandeng Direktorat Jenderal Perkeretapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Selama ini akses pintu Stasiun Wates terbatas satu saja di sisi selatan, sehingga penumpang pejalan kaki yang ingin menuju Alun-alun Wates atau Kantor Pemkab Kulonprogo harus jalan memutar yang cukup jauh dan memakan waktu tidak sedikit.

Audiensi antara Pemkab Kulonprogo dan DJKA Kemenhub sudah dilakukan secara daring, Senin (3/11/2025). Sekretaris Daerah Kulonprogo, Triyono mengatakan, usulan akses pintu utara Stasiun Wates bertujuan agar langsung bisa mengakses Alun-Alun Wates tanpa perlu memutar jauh.

Harapannya penumpang kereta api (KA) yang turun di Stasiun Wates bisa lebih mudah ke Alun-Alun Wates agar menghidupkan ekonomi UMKM yang berada di Alwa. "Usulan kami direspon positif (DJKA Kemenhub) hanya memang dibutuhkan kajian-kajian yang lebih detail dan mendalam lagi," katanya kepada wartawan, Selasa (4/11/2025).

Usulan dibukanya pintu utara Stasiun Wates selain untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus memperlancar mobilitas penumpang KA. Triyono menjelaskan, usulan tersebut tidak hanya inisiatif Pemkab Kulonprogo saja.
Melainkan juga telah dikoordinasikan dengan Pemda DIY.

Tentunya harapannya dari pertemuan Pemkab Kulonprogo dengan DJKA Kemenhub ini bisa menghasilkan persetujuan atas usulan dibukanya pintu utara Stasiun Wates. "Semoga membawa manfaat besar bagi pengembangan transportasi dan kesejahteraan masyarakat Kulonprogo," ucapnya.

Reaktivasi 2 Stasiun

Selain mengusulkan pintu utara Stasiun Wates. Pemkab Kulonprogo juga turut mengusulkan reaktivasi dua stasiun di wilayahnya. Triyono membenarkan, dalam usulan memang ada revitalisasi Stasiun Kedundang dan Stasiun Kalimenur.

"Yang Kedundang itu menjadi stasiun operasional penumpang tetapi itu sepertinya membutuhkan kajian yang lebih lama," ucapnya.

Sedangkan untuk Stasiun Kalimenur yang sudah tidak aktif membutuhkan kajian yang mendalam dan detail untuk dapat direaktivasi. Triyono menekankan bagi Pemkab Kulonprogo, yang terpenting itu Stasiun Wates dapat diterima usulannya.
Sehingga bisa ditindaklanjuti dengan secepatnya untuk akses pintu utara Stasiun Wates.

"Yang paling fokus dan utama itu Stasiun Wates untuk di Kedundang dan Kalimenur kalau direspon dengan baik alhamdulilah kalau pun tidak yang penting di Wates direalisasikan," tuturnya.

Alasan reaktivasi Stasiun Kedundang dan Kalimenur lantaran sudah adanya Yogyakarta Internasional Airport (YIA). Triyono mengakui, sekarang sudah ada kereta bandara sehingga reaktivasi Stasiun Kedundang bisa diakses warga terdekatnya untuk ke Jogja ataupun ke Bandara YIA.

Termasuk akan bisa dijadikan sasaran untuk kereta rel listrik (KRL) yang bisa menuju sampai Solo ataupun Kutoarjo. Sedangkan urgensi reaktivasi Stasiun Kalimenur untuk keperluan bongkar muat barang sasarannya bukan penumpang. "Tetapi sekali lagi kalau dari kami berharapnya untuk realisasi akses Stasiun Wates terlebih dahulu," ujarnya.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kulonprogo, Muh Aris Nugroho menilai, peningkatan jumlah pengguna Stasiun Wates sehingga dirasa perlu diimbangi dengan pengembangan fasilitas dan kawasan di sekitarnya. "Integrasi stasiun dengan Alun-Alun Wates yang menjadi ruang publik terpadu beserta dukungan area parkir dapat menjadi keunggulan nantinya," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|